Sukabumi Update

Syarifah Dilaporkan ke Polisi, Kritik Siswi SMP di Jambi Kok Dikriminalisasi?

Syarifah Dilaporkan ke Polisi, Kritik Siswi SMP di Jambi Kok Dikriminalisasi? (Sumber : Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Syarifah Fadiyah Alkaff, seorang siswi SMPN 1 Kota Jambi viral di media sosial usai video kritik yang ia buat tersebar luas di jagat maya.

Syarifah membuat sebanyak empat video kritik yang ditujukan kepada Pemkot Jambi, yang dalam hal ini adalah Walikota Jambi, Syarif Fasha dan Perusahaan China China PT RPSL. Kedua pihak tersebut dikritik Syarifah karena melanggar Perda Nomor 4 Tahun 2017 Tentang Angkutan Jalan.

Akan tetapi, persoalan kasus Syarifah Jambi tidak hanya seputar video kritiknya saja. Pasalnya, Syarifah kini melaporkan kasus lain buntut video kritik terhadap Pemkot Jambi dan Perusahaan China.

Syarifah menerima banyak tuduhan, ancaman hingga kekerasan seksual berbasis digital usai video kritiknya itu viral di media sosial. Syarifah tak tinggal diam, ia justru melaporkan hal tersebut kepada pihak berwajib.

Baca Juga: Mengenal Sindrom Asperger: Pengidap Disabilitas yang Cerdas, Termasuk Autis?

Melansir akun instagram @didikmukrianto, salah satu politikus partai Demokrat, Syarifah telah membuat video terbaru. Syarifah meminta dukungan para pejabat terkait mulai dari Kapolri, KPK, Mendikbudristek hingga Presiden Indonesia, Joko Widodo.

"Di negara hukum yang demokratis seperti Indonesia, Kebebasan berpendapat dijamin konstitusi. Kritik tidak boleh diberangus. Layakkah kritik siswi SMP seperti Syarifah di Jambi di Kriminalisasi? Bijakkah Pemda melaporkan? Bukankah Pemda harus hadir membantu rakyatnya?" tulis keterangan Instagram Didik, sambil menyematkan tag akun @kejaksaan.ri, @listyosigitprabowo dan @dpr_ri, dikutip Selasa (6/6/2023).

Video berdurasi 2 menit 20 detik itu memperlihatkan cerita Syarifah saat memenuhi panggilan tim siber Kepolisian Daerah Jambi, tepatnya Jumat, 2 Juni 2023.

Syarifah semula mengira panggilan tersebut adalah jawaban atas laporan yang ia layangkan terhadap akun Instagram @debiceper23, salah satu Influencer Wali Kota Jambi, Syarif Fasha. Akun tersebut dilaporkan karena menyebut Syarifah sebagai wanita penghibur (baca: pelacur).

Didampingi kuasa hukum yang disediakan Polda Jambi, panggilan Syarifah justru terkait perkara yang dilaporkan oleh Pemkot Jambi karena mengkritik Wali Kota Jambi Syarif Fasha. Pelapor tersebut yakni Kepala Bagian (Kabag) Hukum pada Sekretariat Daerah Kota Jambi, Muhamad Gempa Awaljon Putra dan Humas Pemkot Jambi ke Polda Jambi.

Syarifah menjelaskan bahwa dirinya dilaporkan atas pelanggaran Pasal berlapis, yaitu Pasal 28 ayat 2 dan Pasal 27 ayat 3 UU ITE.

Baca Juga: Poliandri Bu Siti Viral! 2 Suami Kena Pelet Nenek Peot 120 Tahun?

Sebelumnya diketahui, Syarifah viral di media sosial karena membuat video kritik terhadap Pemkot Jambi dan Perusahaan China. Pelanggaran yang disebut Syarifah yakni terkait Perda Nomor 4 Tahun 2017 Tentang Angkutan Jalan.

Melalui video viral Syarifah, diketahui pelanggaran Pemkot Jambi dan perusahaan PT RPSL itu telah melalui proses penandatanganan nota kerja sama dengan surat nomor 02/PKS/HKU2019.

“Saya menyuarakan untuk keadilan nenek saya, seorang pejuang kemerdekaan RI yang dizalimi rumah dan sumurnya dirusak berkali-kali oleh perusahaan China yang bekerja sama dengan Pemkot Jambi yang tidak bertanggung jawab ini." dilansir dari video viral Syarifah, Selasa (6/6/2023).

Baca Juga: Heboh Cara Bu Siti Beri Jatah 2 Suami Mudanya, Cek Adab Malam Pertama Yuk!

Syarifah juga menjelaskan bahwa selama hampir 10 tahun lamanya, Pemkot Jambi mengizinkan truk bertonase 20 ton lebih melewati jalan lorong warga. Alhasil hal tersebut membuat rumah neneknya, Habsah, rusak.

Padahal, kata Syarifah, jalan tersebut seharusnya hanya diperuntukan bagi mobil berbobot 5 ton saja. Tak cukup sampai disitu, Syarifah turut mengkritik perusahaan yang semestinya menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Uap, tetapi malah beralih fungsi menjadi perusahaan kayu hutan.

“Akibat dari mobil bertonase besar yang melebihi kapasitas jalan. Selain dari rusaknya hutan yang menjadi gundul dan hilangnya habitat hewan, sehingga jadi longsor, banjir, bahkan setiap tahun hampir terjadi kebakaran hutan dan lahan, dan juga merusak rumah dan sumur nenek Habsah. Berkali-kali beliau perbaiki sendiri tanpa ada bantuan dari perusahaan tersebut,” terang Syarifah.

Editor : Nida Salma

Tags :
BERITA TERKAIT