Sukabumi Update

Respons WIKA Soal Wamen BUMN Terkait Tata Kelola Keuangan

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA. (Sumber : Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA merespon pernyataan Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo. Wamen BUMN menyatakan persaingan antar perusahaan pelat merah khususnya BUMN Karya terbilang ketat.

Walhasil, hampir semua proyek hanya menghasilkan margin keuntungan yang kecil.

Hal ini pula yang diduga menyebabkan sejumlah BUMN Karya kerap tersandung masalah tata kelola keuangan. Teranyar, tak hanya PT Waskita Karya (Persero) Tbk., tapi juga Wijaya Karya disebut-sebut sebagai contoh perseroan yang diduga merilis laporan keuangan tak sesuai dengan kondisi riil.

Baca Juga: Begini Cara Bu Siti Berbagi Jatah dengan 2 Suami Mudanya, Tetap Harmonis

Soal ini, Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Mahendra Vijaya blak-blakan memberi tanggapannya. Ia memastikan bahwa perusahaan berkode saham WIKA tersebut tak hanya menggarap proyek yang merupakan penugasan dari pemerintah.

"Kami juga banyak mengerjakan proyek-proyek yang perolehannya melalui tender murni, baik yang pemberi kerjanya pemerintah, sesama BUMN maupun swasta. Tidak semuanya penugasan," kata Mahendra melalui keterangan tertulis, Rabu, 7 Juni 2023.

Sebelumnya, pada Senin lalu, Wamen BUMN II Kartika Wirjoatmodjo membeberkan tiga isu besar di BUMN Karya. Ia secara spesifik mencontohkan dua perusahaan pelat merah yang dimaksud yakni Waskita Karya dan Wijaya Karya.

Baca Juga: Deretan 13 Film Jepang yang Tidak Lulus Sensor dan Dilarang Tayang di Dunia

"Memang (BUMN) Karya ini ada tiga isu besar," kata Tiko, sapaan akrabnya, dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Senayan, Jakarta, Senin, 5 Juni 2023.

Pertama, ujar dia, dari sisi market. Dia menilai, market persaingan terlalu ketat sehingga proyek-proyek BUMN Karya hampir semua margin-nya kecil, yakni sekitar 2 sampai 3 persen

Bahkan, Tiko menilai saat ini banyak proyek di bidang Engineering, Procurement, dan Construction (EPC) yang diperebutkan para BUMN Karya. Walhasil, BUMN Karya ini harus bisa memutar cashflow, karena keuntungannya kecil sekali.

Baca Juga: Cerita Penampakan Macan Tutul Jawa di Perbukitan Kebonmanggu Sukabumi

Oleh sebab itu, menurut dia, perlu perbaikan ekosistem proyek BUMN Karya ke depannya. "Kalau nggak sehat proyeknya, percuma kita punya (BUMN) Karya ini tidak akan pernah untung," tutur Tiko.

Kedua, isu tata kelola keuangan memang menjadi pekerjaan rumah atau PR utama perusahaan. Soal ini, ia mencontohkan dua perusahaan pelat merah PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA.

"Karena memang di beberapa (BUMN) Karya, seperti Waskita dan WIKA memang pelaporan keuangannya juga tidak sesuai dengan kondisi riil. Artinya, dilaporkan seolah-olah untung bertahun-tahun, padahal cashflow tidak pernah positif sebetulnya," ujarnya.

Baca Juga: 7 Cerita Mistik Gunung Sunda Sukabumi, Benda Pusaka hingga Pesantren Gaib

Lebih lanjut, Tiko pun membenarkan memang ada isu dalam pelaporan keuangan. Saat ini, Kementerian BUMN juga tengah melakukan investigasi terhadap Waskita Karya.

"Kita kan lihat, apabila ada unsur pidana dalam laporan keungan, fraud, kita bisa lakukan penuntutan kepada manajemen lama yang waktu itu melaporkan. Kita akan mulai lakukan ini, saya udah lapor ke Ketua BPKP," tutur Tiko. "Apabila memang ada fraud dari sisi pelaporan keuangan, kita bisa lakukan tindakan tegas dengan kerangka governance yang ada."

Terakhir, Tiko menyebutkan isu besar ketiga adalah tata kelola manajerial di dalam BUMN Karya. Menurut Tiko, kelemahan BUMN Karya selama ini adalah tidak ada ERP atau entreprise resource planning dari dulu.

Baca Juga: Inilah 5 Dampak Buruk Poliandri Seperti Kisah Bu Siti Bagi Pelakunya

"Sehingga akhirnya bisa muncul kertas subkon (subkontraktor) yang selembar kertas dipakai untuk narik dana bank, padahal proyeknya tidak ada," kata Tiko.

Lebih jauh, Tiko memastikan pihaknya akan merapikan hal tersebut sehingga BUMN Karya nantinya akan menggunakan ERP yang lengkap end to end. Dia juga memastikan, sistem tersebut berjalan mulai tahun ini.

Menanggapi hal itu, Mahendra menegaskan saat ini laporang keuangan Wijaya Karya sedang tidak diinvestigasi. "Namun setiap langkah perbaikan yang menjadi arahan dari Kementerian BUMN, WIKA siap untuk melaksanakan," tuturnya.

Sumber: Tempo.co

Editor : Andri Somantri

Tags :
BERITA TERKAIT