Sukabumi Update

Bawa Sajam di Sukabumi, Riset Ungkap 4 Penyebab Aksi Kejahatan Geng Motor

Ilustrasi. Bawa Sajam di Sukabumi, Riset Ungkap 4 Penyebab Aksi Kejahatan Geng Motor. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Geng motor adalah sekelompok orang yang terorganisir dan memiliki minat bersama terhadap sepeda motor. Mereka sering terlibat dalam kegiatan seperti berkendara bersama, menghadiri acara otomotif, dan menjalin hubungan sosial di dalam kelompok mereka.

Beberapa geng motor terkenal karena terlibat dalam kegiatan kriminal, seperti penggunaan senjata tajam (sajam), aksi kekerasan, perdagangan narkoba, atau konflik dengan geng motor lainnya. Padahal, sudah jelas bahwa aksi-aksi kriminal tersebut ilegal dan tidak disetujui oleh hukum.

Seperti yang terjadi di Sukabumi baru-baru ini. Redaksi sukabumiupdate.com sebelumnya melaporkan Satuan Reserse Kriminal Polres Sukabumi Kota dan Polsek Sukalarang Polres Sukabumi Kota telah mengamankan belasan pemuda dari Dua gerombolan bermotor berbeda. Pada kesempatan yang sama, sejumlah senjata tajam berbagai jenis pun berhasil diamankan.

Baca Juga: 13 Manfaat Minum Kopi untuk Kesehatan, Tanpa Kafein Lebih Bagus!

Rinciannya, sebanyak 16 pemuda yang tergabung dalam dua gerombolan bermotor tersebut diamankan di Dua lokasi berbeda, 5 gerombolan bermotor diamankan di depan sebuah bengkel di Desa Semplak Sukalarang, sedangkan 11 gerombolan bermotor diamankan saat nongkrong di kawasan salah satu sekolah di Ciandam Cibeureum Kota Sukabumi.

Lantas, mengapa geng motor berani melakukan aksi kejahatan?

Jawaban pertanyaan tersebut kemudian mengutip penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Jufri, Universitas Tadulako, pada tahun 2015 silam. Penelitian geng motor ini bertajuk "ANALISIS KRIMINOLOGI TERHADAP PERILAKU GENG MOTOR SEBAGAI BENTUK KENAKALAN REMAJA DI KOTA PALU".

Baca Juga: Review Buku Abu Nawas: Anekdot Hafidz Lucu di Zaman Bani Abbassiyyah

Hasil penelitian menyebutkan ada 4 Faktor Penyebab Aksi Kriminal yang dilakukan Geng Motor. Berikut ulasannya:

Faktor Penyebab Aksi Kejahatan Geng Motor

1. Pendidikan

Tingkat pendidikan berdampak terhadap tingkah laku dan sikap masyarakat. Berdasarkan temuan hasil penelitian, tingkat pendidikan anggota geng motor yang terlibat dalam aksi kejahatan cukup beragam.

Hasilnya, remaja yang berada pada tingkat pendidikan Sekolah Menegah Pertama (SMP) adalah yang paling banyak tergabung dan terlibat dalam aksi kejahatan yang dilakukan oleh geng motor.

Banyaknya remaja yang tergabung dalam geng motor dan terlibat dalam aksi kejahatan ini disebabkan oleh usia remaja yang masih labil. Remaja juga cenderung suka meniru atau mengikuti teman sebaya atau orang dewasa.

2. Lingkungan Pergaulan

Lingkungan pergaulan memegang peranan dalam meningkatnya kejahatan yang dilakukan oleh geng motor.

Hasil penelitian menyebut, sebagian besar remaja yang terlibat atau masuk sebagai anggota geng motor disebabkan karena ajakan teman.

Sebanyak 80% anggota geng motor menyatakan bahwa mereka bergabung dalam komunitas geng motor karena ajakan teman sementara sisanya yaitu sekitar 20% menyatakan bahwa mereka bergabung dengan komunitas geng motor itu atas keinginan mereka sendiri.

3. Keluarga

Keluarga merupakan lembaga terkecil dalam suatu masyarakat yang mempunyai
fungsi-fungsi tertentu. Fungsi keluarga diantaranya pelindung bagi setiap anggota keluarga, merupakan unit sosial ekonomi, tempat untuk menumbuhkan dasar bagi kaidah pergaulan hidup, merupakan wadah bagi proses sosialisasi awal.

Keadaan keluarga yang tidak harmonis menjadi salah satu faktor remaja bergabung menjadi anggota geng motor dan melakukan kejahatan. Remaja yang mendapatkan perlakuan kasar dari anggota keluarga lain -terutama kedua orang tua- juga ikut berkontribusi.

4. Media Massa

Media massa merupakan salah satu pendorong dinamika masyarakat selain
sebagai alat untuk menyampaikan berita, media massa juga berfungsi sebagai
penilaian maupun gambaran umum tentang banyak hal, yang disebabkan oleh
kemampuan media dalam membentuk opini publik (masyarakat).

Saat ini media massa bukan hanya berkembang sebagai sarana informasi tetapi juga sumber pengetahuan. Fakta menyebut, hampir 75% ilmu pengetahuan di dapatkan oleh manusia didapatkan melalui indra penglihatan, yang kemudian meneruskan ke otak.

Baca Juga: 5 Bahasa Tubuh Tanda Orang Berbohong, Salah Satunya Ekspresi Wajah

Tayangan di televisi ditengarai telah mempengaruhi munculnya perilaku negatif di kalangan remaja. Tak jarang aksi kekerasan yang ditonton menjadi contoh untuk melakukannya di kehidupan nyata.

Kata-kata kasar dan aksi sadis yang kerap kali ditayangkan oleh televisi ini berbahaya karena sering kali ditiru oleh remaja.

Selain media televisi, video game juga memegang meranan dalam mempengaruhi perlaku kekerasan/ kejahatan yang dilakukan oleh remaja. Malangnya, jenis video games yang biasa dimainkan oleh remaja ini adalah games berbau kekerasan.

Sumber: Media Neliti

Editor : Nida Salma

Tags :
BERITA TERKAIT