Sukabumi Update

Akui Harga Beras Tinggi, Jokowi Targetkan 3 Minggu Turun

Presiden Jokowi saat meninjau gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Dramaga, Kabupaten Bogor pada Senin 11 September 2023. (Sumber : Setneg RI)

SUKABUMIUPDATE.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meninjau harga dan pasokan sejumlah komoditas pangan yang ada di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, pada Selasa (19/09/2023) pagi.

Berdasarkan hasil peninjauannya, Kepala Negara menyebut harga sejumlah komoditas pangan masih dalam kondisi yang baik, cuma harga beras yang masih mahal.

“Ya baik, harga kaya bawang merah turun, bawang putih juga turun, hanya satu memang masih (tinggi) beras,” ujar Presiden dalam keterangannya kepada awak media usai peninjauan.

Presiden Jokowi meninjau harga dan pasokan sejumlah komoditas pangan yang ada di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, pada Selasa (19/09/2023) pagi. (Sumber: Setkab RI)Presiden Jokowi meninjau harga dan pasokan sejumlah komoditas pangan yang ada di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, pada Selasa (19/09/2023) pagi. (Sumber: Setkab RI)

Jokowi mengatakan bahwa pemerintah telah melakukan sejumlah upaya untuk menurunkan harga beras di pasaran. Diantaranya melakukan operasi pasar, retail, hingga grosir.

“Dan kita harapkan mungkin dalam dua minggu, tiga minggu ini akan mulai turun meskipun juga sudah turun sedikit,” ungkap Presiden.

Baca Juga: Dugaan Korupsi Bansos Beras Kemensos, Tersangka Eks Dirut TJ Ditahan KPK

Presiden juga menyebut bahwa pasokan beras nasional saat ini sudah mencukupi. Berdasarkan kunjungannya ke gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Dramaga, Kabupaten Bogor pada Senin 11 September 2023 lalu, Jokowi klaim Pemerintah telah memiliki 2 juta ton stok beras, dimana 1,6 juta ton beras sudah berada di Indonesia dan 400 ribu ton beras lainnya masih dalam perjalanan.

“Itu pun masih akan kita tambah lagi 1 juta untuk memastikan bahwa stoknya itu ada sehingga kita tidak khawatir karena kekeringan produksi turun, ada stoknya,” ujarnya.

Meski stok beras di gudang Bulog cukup, Presiden memandang pemerintah masih perlu melakukan impor beras untuk memastikan cadangan stok beras terpenuhi. Hal tersebut juga dimaksudkan untuk meminimalisir terjadinya kenaikan harga beras di pasar akibat fenomena El Nino yang terjadi hampir di semua negara.

“Ini untuk memastikan bahwa kita memiliki cadangan strategis stok. Harus itu untuk menjaga agar tidak terjadi kenaikan karena memang produksi pasti turun karena El Nino, meskipun saya lihat angkanya juga tidak banyak,” tandasnya.

Editor : Denis Febrian

Tags :
BERITA TERKAIT