Sukabumi Update

96 Kilogram per Orang, Konsumsi Beras Indonesia Tertinggi di Dunia

Foto Ilustrasi beras di Kota Sukabumi. | Foto : Website Pemkot Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Konsumsi beras di Indonesia merupakan yang tertinggi di dunia. Hal itu diungkapkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputeri saat menyampaikan pidato politik dalam Rapat Kerja Nasional atau Rakernas IV PDIP di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Jumat, 29 September 2023.

"Kita ternyata tergantung sekali dalam kehidupan kita untuk konsumsi beras. Terlebih dengan tingkat konsumsi beras berkapita sebesar 96 kilogram, dan itu ternyata tertinggi di dunia," ujar Megawati seperti dikutip tempo.com, Jumat (29/9/2023).

Hal itu, kata Megawati, telah melebihi jumlah konsumsi beras yang sehat. "Sementara sebenarnya konsumsi beras yang sehat adalah 60 kilogram per orang per tahun," ujar dia.

Baca Juga: DPRD dan Pemkab Sukabumi Sepakat Tetapkan Raperda APBD-P 2023 Jadi Perda

Tingginya konsumsi beras, menurut Megawati, membawa implikasi terhadap kesehatan. "Seperti penyakit-penyakit termasuk yang tertinggi sekarang adalah sakit gula atau diabetes," kata Megawati.

Megawati mengatakan konsumsi beras tinggi berjalan seiring dengan rendahnya diversifikasi pangan. Hal itu, menurut dia, akan menjadi beban bagi nasional. "Persoalan pangan tidak hanya bisa dijawab secara demokratis," kata dia.

Masalah pangan, lanjut dia, sangat erat dengan aspek biologis dan komitmen Indonesia untuk berdiri di atas kaki sendiri di bidang pangan. "Ini tentang petani sebagai orientasi kebijakan terpenting," ujar dia.

Baca Juga: Catat 6.400 Hektare Sawah Kekeringan Dampak El Nino, Ini Upaya Distan Sukabumi

Megawati mengatakan Indonesia tidak boleh terjebak oleh produk pangan impor. "Karena itulah apa yang telah disampaikan Bung Karno bahwa dari lidah dan perut rakyat Indonesia tidak boleh terjajah oleh makanan impor," ujar dia.

Hal itu, kata dia, bisa menjadi bahan otokritik atas praksis ideologi. "Indonesia terasakan dihadapkan pada persoalan kenaikan harga beras dan kebutuhan pokok lainnya," kata dia.

Hal itu, kata dia, bisa menjadi bahan otokritik atas praksis ideologi. "Indonesia terasakan dihadapkan pada persoalan kenaikan harga beras dan kebutuhan pokok lainnya," kata dia.

Sumber : tempo.co

Editor : Syamsul Hidayat

Tags :
BERITA TERKAIT