Sukabumi Update

Hasto Kristiyanto: Investigasi Kewarganegaraan Archandra

SUKABUMIUPDATE.COM - Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan tindakan investigasi harus dijalankan untuk memastikan bahwa Menteri ESDM Archandra Tahar memang tidak pernah memiliki kewarganegaraan asing.

 

"Sebab, sekiranya hal tersebut benar, maka negara tidak boleh kalah di dalam menjamin pelaksanaan perintah konstitusi dan undang-undang yang mengatur monoloyalitas kewarganegaraan," kata Hasto, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (14/8).

Menurutnya, tuduhan adanya kewarganegaraan ganda pada Archandra Tahar merupakan persoalan fundamental terkait dengan kedaulatan negara dan ketaatan tunggal bahwa Indonesia tidak mengenal warga negara ganda.

Ia menyatakan harus ada klarifikasi menyeluruh, mengingat Undang Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang kewarganegaraan secara tegas menyatakan bahwa WNI secara otomatis kehilangan kewarganegaraan jika yang bersangkutan memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauan sendiri.

"Atas dasar hal tersebut, apabila Archandra Tahar memiliki kewarganegaraan Amerika Serikat, maka hal tersebut merupakan persoalan serius dan implikasinya tidak dapat menjadi pejabat negara," ujarnya lagi.

Dia juga mengemukakan bahwa PDI Perjuangan mencermati adanya pihak-pihak tertentu yang secara sengaja menempatkan Presiden Joko Widodo dalam posisi yang sulit, sehingga tidak melakukan pengecekan dengan seksama ketika calon-calon menteri dibahas pada reshuffle jilid II.

"PDI Perjuangan meyakini bahwa presiden akan konsisten menjalankan perintah konstitusi dan melaksanakan Undang Undang Kewarganegaraan dan UU Kementerian Negara dengan selurus-lurusnya," ujar Hasto pula.

Archandra Tahar yang dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Menteri ESDM pada 27 Juli 2016 tengah diterpa isu cukup serius.

Sesuai viral yang beredar di media sosial seperti WhatsApp sejak Sabtu (13/8), Archandra disebutkan memiliki kewarganegaraan AS setelah melalui proses naturalisasi sejak Maret 2012.

Archandra disebut telah mengucap sumpah setia kepada AS saat itu. Sedangkan, Indonesia tidak mengenal dwikewarganegaraan, sehingga bila informasi tersebut benar, maka status WNI Archandra bisa hilang.

Editor : Administrator

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI