Sukabumi Update

7 Fakta Jenderal Sudirman, Pahlawan Nasional yang Berjuang dengan 1 Paru-Paru

Pahlawan Nasional Jenderal Sudirman saat Ditandu, Pimpin Pasukan Perang Gerilya dengan 1 Paru-Paru | Sumber: Instagram/@arsip_indonesia

SUKABUMIUPDATE.com - Jenderal Soedirman adalah seorang pahlawan nasional Indonesia dan panglima tertinggi Tentara Nasional Indonesia (TNI) pertama. Pahlawan Nasional Indonesia itu lahir tanggal 24 Januari 1916 di Purbalingga, Jawa Tengah, dan meninggal dunia pada 29 Januari 1950 di Magelang, Jawa Tengah.

Jenderal Sudirman dikenal atas kegigihannya memimpin perang gerilya meskipun dalam kondisi sakit Tuberkulosis atau TBC. Ketika itu, Jenderal Sudirman terus berjuang dari atas tandu memimpin perang gerilya selama tujuh bulan.

Namun, karena kondisi kesehatannya semakin turun hingga sampai pada titik tidak memungkinkan lagi untuk bertempur, Jenderal Sudirman terpaksa meninggalkan medan pertempuran, meskipun pemikirannya selalu dibutuhkan.

Baca Juga: 10 Cara Mengatasi Pikiran Stres Agar Hidup Bahagia

Berikut sederet Fakta Jenderal Soedirman, Pahlawan Nasional yang gigih berjuang meski Paru-Paru hanya berfungsi sebelah, sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber:

Fakta Pahlawan Nasional Jenderal Soedirman

Fakta Pahlawan Nasional Jenderal Sudirman, Pimpin Gerilya dengan 1 Paru-Paru | Sumber: Instagram/@politik.pemudaFakta Pahlawan Nasional Jenderal Sudirman, Pimpin Gerilya dengan 1 Paru-Paru | Sumber: Instagram/@politik.pemuda

1. Pejuang Kemerdekaan

Jenderal Soedirman memainkan peran kunci dalam Perang Kemerdekaan Indonesia melawan penjajah Belanda. Jenderal Sudirman memimpin pasukan Indonesia dalam merebut kembali kota-kota yang telah diduduki oleh Belanda.

2. Pemimpin Tentara Nasional Indonesia (TNI)

Fakta Pahlawan Nasional Jenderal Sudirman, Pimpin Gerilya dengan 1 Paru-Paru | Sumber: Instagram/@gerilyasastraFakta Pahlawan Nasional Jenderal Sudirman, Pimpin Gerilya dengan 1 Paru-Paru | Sumber: Instagram/@gerilyasastra

Soedirman diangkat menjadi Panglima Besar Tentara Nasional Indonesia (Panglima TNI) pada 18 Desember 1948. Sebagai pemimpin tertinggi militer, Jenderal Sudirman memimpin perjuangan rakyat Indonesia melawan agresi militer Belanda.

Salah satu kutipan yang terkenal tentang Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman adalah "Yang sakit Soedirman, Panglima tidak pernah sakit".

3. Strategi Perang Gerilya

Jenderal Soedirman dikenal dengan strategi perang gerilya yang efektif dalam menghadapi pasukan Belanda yang lebih besar dan lebih kuat. Taktik gerilya Jenderal Sudirman ini terbukti sebagai metode yang efektif dalam memperoleh keunggulan di medan perang yang sulit.

Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Depresi Pada Anak Tanpa Obat Agar Mental Sehat

4. Kesehatan Jenderal Sudirman Memburuk

Soedirman mengidap penyakit tuberkulosis paru-paru yang parah. Meskipun dalam kondisi kesehatan yang buruk, Jenderal Sudirman terus memimpin dan memberikan semangat kepada pasukannya.

5. Jenderal Sudirman sakit TBC

Jenderal Soedirman meninggal dunia pada usia 34 tahun. Pada saat wafatnya, Soedirman dihormati sebagai salah satu pahlawan terkemuka Indonesia. Jenazahnya dimakamkan dengan upacara militer di Lapangan Kebon Jahe, Magelang, Jawa Tengah.

6. Pimpin Perang dengan 1 Paru-Paru

Jenderal Sudirman gigi memimpin perang gerilya meski dalam kondisi sakit. Bahkan, merujuk laman ditsmp.kemdikbud.go.id, saat itu kondisi fisik Jenderal Sudirman lemah.

Baca Juga: 7 Ciri Luka Inner Child Pada Anak Broken Home, Kamu Memilikinya?

Oleh karena terserang penyakit tuberkulosis, paru-paru Jenderal Sudirman hanya berfungsi sebelah.

7. Pahlawan Nasional Indonesia

Soedirman dianugerahi gelar pahlawan nasional oleh pemerintah Indonesia sebagai pengakuan atas jasanya dalam perjuangan kemerdekaan. Puncak prestasi Jenderal Sudirman dan keberanian dalam memimpin perang gerilya menjadikannya simbol perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Nama Jenderal Soedirman tetap diabadikan dalam sejumlah institusi, termasuk nama kota (Purbalingga), universitas, monumen, dan tempat-tempat lainnya di seluruh Indonesia sebagai penghormatan kepada salah satu tokoh pahlawan yang sangat dihormati di negara tersebut.

Sumber: Berbagai Sumber.

Editor : Nida Salma

Tags :
BERITA TERKAIT