Sukabumi Update

Pidato Perdana Prabowo Usai Resmi Ditetapkan jadi Presiden Terpilih 2024-2029

Didampingi Gibran Rakabuming Raka, Prabowo Subianto sampaikan pidato perdana setelah resmi ditetapkan jadi Presiden RI terpilih. (Sumber : Youtube KPU RI)

SUKABUMIUPDATE.com - Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi ditetapkan oleh KPU sebagai presiden dan wakil presiden RI terpilih pemenang Pilpres 2024.

Keduanya akan menjabat untuk periode pemerintahan 2024-2029 setelah dilantik pada 20 Oktober nanti. Mereka bakal menggantikan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Penetapan itu dilaksanakan melalui rapat pleno di Kantor KPU, Jakarta Pusat pada Rabu (24/4/2024). Kemenangan Prabowo-Gibran diumumkan Ketua KPU Hasyim Asyari setelah penandatanganan berita acara oleh seluruh komisoner lembaga penyelenggara Pemilu tersebut.

Setelah resmi ditetapkan jadi Presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto kemudian memberikan pidato perdananya.

Prabowo mengatakan, dirinya bersyukur karena telah berhasil melewati proses demokrasi di Indonesia melalui Pilpres 2024 ini.

"Tentunya kita bersyukur bahwa kita bersama-sama telah berhasil menjalankan proses demokrasi, sebagaimana yang diamanatkan undang-undang dasar kita," ungkap Prabowo didampingi Wapres terpilih, Gibran Rakabuming Raka, dikutip dari YouTube KPU RI, Rabu (24/4/2024).

"Kita bersyukur bahwa sistem kenegaraan, sistem politik yang telah kita pilih, bahkan yang dipilih oleh pendiri-pendiri bangsa kita, yaitu sistem demokrasi, sistem kerakyatan, di mana kedaulatan ada di tangan rakyat," sambungnya.

Menurut Ketua Umum Gerindra tersebut, proses Pilpres yang panjang ini memang banyak menyita tenaga dan pikiran, serta diwarnai dengan persaingan hingga perdebatan yang keras.

Meskipun demikian, menurut Prabowo hal itulah yang dinamakan demokrasi sesuai harapan rakyat Indonesia.

"Inilah tuntutan demokrasi, inilah yang diharapkan oleh rakyat kita, debat kadang-kadang panas, tapi satu hal yang saya kira kita saksikan bersama, sekeras apapun, setajam apapun, kita menyadari tetap satu rumpun, satu keluarga, sama-sama anak bangsa Indonesia," jelasnya.

Dalam pidatonya itu, Prabowo juga menyebut nama Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Anies-Muhaimin) yang turut menghadiri acara penetapan Presiden dan Wapres terpilih 2024-2029 tersebut.

Di mana, Prabowo berseloroh bahwa dirinya juga pernah di posisi mereka berdua, yakni merasakan kekalahan dalam kontestasi Pilpres.

"Kontestasi telah selesai, pertandingan telah selesai, kita semua lelah dan mungkin ada di antara kita yang tidak puas dan kecewa, Mas Anies Mas Muhaimin, saya pernah berada di posisi Anda," kata Prabowo.

"Saya tahu, senyuman Anda berat sekali itu, tapi ini yang dituntut oleh rakyat kita, kalau kontestasi adem-adem saja, tidak tajam dan keras, namanya bukan pilihan untuk rakyat, rakyat minta perbandingan," tambahnya.

Prabowo kemudian menyampaikan ucapan terima kasih kepada Anies-Muhaimin dan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD (Ganjar-Mahfud) yang absen dalam acara tersebut.

"Saya yakin dorongannya Mas Anies, Mas Muhaimin, Mas Ganjar sama dengan dorongan yang ada di sana, kita ingin yang terbaik untuk rakyat Indonesia," tuturnya.

Setelah ini, kata Prabowo, rakyat Indonesia akan menuntut semua pimpinan untuk bekerja sama demi kebaikan Indonesia ke depannya.

"Setelah ini rakyat menuntut bahwa semua unsur pimpinan harus bekerja sama, harus kolaborasi untuk membawa kebaikan, kesejahteraan, kemakmuran, dan menghilangkan kemiskinan, kelaparan, dan korupsi di Indonesia," ungkapnya.

Ke depannya, Prabowo meminta kepada semua pihak untuk bersatu demi kebaikan Indonesia. Ia tidak ingin ada rakyatnya nanti yang merasakan kesengsaraan dan tidak menikmati kemerdekaan yang terlah diperjuangankan para pendiri-pendiri bangsa.

"Kita harus bersatu, kita harus rukun. Apakah bersatu itu harus berada di pemerintahan atau di luar pemerintahan? Sama-sama kita berjuang untuk rakyat kita, secepat-cepatnya kita membawa kebaikan, peningkatan untuk rakyat kita," ujarnya.

"Tidak boleh ada rakyat kita, anak-anak kita yang tertinggal tidak menikmati kemerdekaan," tegasnya.

Prabowo pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah memilihnya dan Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI 2024.

Dirinya kemudian berjanji, bersama Gibran akan bekerja dan berjuang untuk seluruh rakyat Indonesia.

"Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia dan saya tegaskan kembali, saya dan saudara Gibran, kita akan menjadi Presiden dan Wakil Presiden, bekerja untuk rakyat Indonesia," ucapnya.

"Saya akan buktikan, bahwa saya bekerja dan berjuang untuk rakyat Indonesia, termasuk yang tidak memilih saya," tandasnya.

Sementara itu Ketua KPU RI Hasyim Asyari mengatakan Prabowo dan Gibran telah sah menjadi pemenang Pilpres yang memperoleh suara terbanyak.

"Dengan perolehan suara sebanyak 96.214.691 suara atau 58,59 persen dari total suara sah nasional dan memenuhi sedikitnya 20 persen suara di setiap provinsi yang tersebar di 38 provinsi," ucap Hasyim seperti dikutip dari tempo.co.

Penetapan itu dilakukan melalui Keputusan KPU Nomor 504 Tahun 2024 tentang Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih dalam Pemilihan Umum Tahun 2024. Kemenangan Prabowo dan Gibran sebagai pasangan dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) meliputi perolehan suara dari 38 provinsi dan 128 wilayah luar negeri.

Penetapan Prabowo dan Gibran dilakukan setelah Mahkamah Konstitusi (MK) mementalkan gugatan sengketa Pilpres 2024. Sidang perselisihan hasil pemilihan umum atau PHPU Pilpres 2024 yang dilayangkan dua pesaing Prabowo-Gibran, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md, telah dilaksanakan pada Senin, 22 April 2024.

Adapun mantan calon presiden dan wakil presiden nomor urut satu dari Koalisi Perubahan, Anies-Muhaimin, mendapatkan 40.971.906 suara. Perolehan itu sebesar 24,95 persen dari seluruh suara sah di Pilpres 2024.

Sementara mantan calon presiden dan wakil presiden nomor urut tiga, Ganjar-Mahfud Md, 27.040.878 suara. Perolehan pasangan dari koalisi PDIP, PPP, Perindo, dam Hanura itu sekitar 16,47 persen dari total suara nasional.

Editor : Denis Febrian

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI