Sukabumi Update

Kritik 100 Hari Pemerintahan Prabowo, Walhi: Langgengkan Perusakan Lingkungan Warisan Jokowi

(Foto Ilustrasi) Walhi buka suara soal pemutihan atau pengampunan 3,3 juta hektare lahan sawit di kawasan hutan. | Foto: Pixabay

SUKABUMIUPDATE.com - Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) mengkritik kebijakan pemerintahan Prabowo Subianto dalam 100 hari pertama kepemimpinannya. Menurut Walhi, pemerintahan Prabowo justru melanjutkan perusakan lingkungan yang dimulai pada era pemerintahan Presiden Jokowi.

Melansir dari tempo.co, Kepala Divisi Bidang Pelibatan Publik Eksekutif Nasional Walhi, Adam Kurniawan, menyatakan bahwa tidak ada upaya koreksi terhadap kebijakan-kebijakan terdahulu yang telah merusak lingkungan hidup. Dalam peluncuran tinjauan lingkungan yang digelar di Jakarta pada Kamis, 16 Januari 2025, Adam menyoroti sejumlah proyek strategis nasional (PSN) dan program food estate yang dianggap memberi dampak negatif terhadap ekosistem.

"Proyek food estate terbukti gagal dan tidak mampu menjadi solusi untuk ketahanan pangan, namun justru diperluas oleh Prabowo. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintahan Prabowo melanjutkan kebijakan Jokowi yang berkontribusi pada perusakan lingkungan," ungkap Adam.

Baca Juga: Polisi Panggil Tiga Perusahaan Tambang, Buntut Temuan WALHI Soal Bencana di Sukabumi

Prabowo Subianto dilantik sebagai Presiden Indonesia pada 20 Oktober 2024. Dalam pidato kenegaraan perdana setelah pelantikannya, Prabowo tidak menyinggung masalah lingkungan hidup. Dalam pidato yang berlangsung sekitar 50 menit, Prabowo lebih banyak membahas isu-isu seperti korupsi, kemiskinan, pangan, energi, dan gizi anak-anak. Meskipun ia sempat menyinggung swasembada pangan dan energi, isu kelestarian lingkungan sama sekali tidak disebutkan.

Kritik ini menunjukkan kekhawatiran Walhi bahwa pemerintahan Prabowo tidak cukup serius dalam menangani masalah lingkungan hidup, yang justru semakin terabaikan di tengah berbagai tantangan ekonomi dan sosial yang ada.

Sumber : tempo.co

Editor : Syamsul Hidayat

Tags :
BERITA TERKAIT