SUKABUMIUPDATE.com - Tagline #KaburAjaDulu mendadak viral dalam sepekan terakhir dan menuai kontroversi di berbagai kalangan. Namun, Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK), justru memandang tagline tersebut dari sudut pandang yang positif. Dalam Orasi Ilmiah dan Kuliah Umum bertajuk "Diplomasi Budaya dan Perdamaian" dalam rangka Dies Natalis ke-79 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta, Senin (24/02/2025), JK menyampaikan pandangannya terkait fenomena ini. Menurutnya, dunia telah berubah secara global, dan mobilitas manusia menjadi bagian dari perubahan tersebut.
Baca Juga: Jusuf Kalla Kembali Nahkodai Palang Merah Indonesia Periode 2024-2029
Perubahan Global dan Mobilitas Manusia
JK menegaskan bahwa saat ini perubahan terjadi di semua lini, tidak hanya dalam hal barang dan komoditas, tetapi juga dalam cara manusia bekerja dan berkarier. Mobilitas global bukan lagi sesuatu yang luar biasa, melainkan menjadi bagian dari kehidupan modern.
"Baru-baru ini sempat jadi pembicaraan banyak pihak soal #KaburAjaDulu. Bagi saya, itu positif," ujar JK dalam kesempatan tersebut.
Ia mengilustrasikan bagaimana dunia saat ini memberikan kesempatan bagi siapa saja untuk bekerja di berbagai negara, seperti Amerika Serikat, China, dan lainnya. Dengan perubahan ini, seseorang tidak lagi terbatas untuk bekerja di dalam negeri, melainkan dapat merasakan pengalaman di luar negeri guna mengembangkan kompetensi dan wawasan.
JK juga mencontohkan fenomena orang-orang India yang saat ini mendominasi posisi CEO di berbagai perusahaan teknologi besar di Amerika Serikat. Mereka memanfaatkan kesempatan untuk bekerja dan belajar di luar negeri, tetapi tetap kembali untuk membangun negerinya.
"Jadi orang India itu ke Amerika untuk belajar budaya kerja Amerika, dan nanti akan diterapkan di India," jelasnya.
Ia pun menekankan bahwa masyarakat Indonesia tidak perlu takut untuk melihat dunia luar. Justru, dengan memahami dunia dari perspektif yang lebih luas, individu bisa mendapatkan wawasan baru yang berguna bagi kemajuan diri sendiri maupun bangsa.
Baca Juga: #KaburAjaDulu: Fenomena Brain Drain dan Gairah Anak Muda Indonesia ke Luar Negeri
Budaya dan Perubahan di Era Modern
Dalam kesempatan yang sama, JK juga menyoroti makna budaya dalam konteks yang lebih luas. Ia menegaskan bahwa budaya tidak hanya terkait dengan seni dan tradisi, tetapi juga mencakup cara berpikir, kebiasaan, dan etos kerja.
Menurutnya, budaya bisa dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu budaya positif dan budaya negatif. Budaya positif mencakup nilai-nilai seperti kecerdasan, keberanian, kesopanan, serta moralitas yang baik. Lebih dari itu, budaya juga harus menjadi motor penggerak perubahan, kemajuan, kemakmuran, dan keadilan di suatu bangsa.
JK pun menekankan pentingnya meniru budaya kerja dari negara-negara maju. Ia mencontohkan bagaimana China memiliki budaya kerja keras yang sangat tinggi, sementara Jepang terkenal dengan ketelitiannya dalam bekerja.
"Kita harus bisa mencontoh budaya kerja keras seperti China serta budaya Jepang yang lebih terkenal dengan ketelitian," ujarnya.
Dengan meniru budaya-budaya positif ini, diharapkan masyarakat Indonesia dapat lebih kompetitif dan berkembang dalam skala global. JK juga menekankan bahwa perubahan zaman harus disikapi dengan kesiapan mental dan kemauan untuk terus belajar serta berkembang.
Baca Juga: Wamenaker soal Tagar Kabur Aja Dulu: Kalau Perlu Jangan Balik Lagi
Refleksi dari Pandangan Jusuf Kalla
Pernyataan JK memberikan perspektif yang lebih luas tentang fenomena #KaburAjaDulu. Bagi sebagian orang, tagline ini mungkin diasosiasikan dengan sikap menghindar atau melarikan diri dari masalah. Namun, JK melihatnya sebagai peluang untuk keluar dari zona nyaman dan mencari pengalaman baru di luar negeri. Hal ini selaras dengan tren global di mana individu tidak lagi terbatas oleh batas geografis dalam mencari ilmu dan pengalaman kerja.
Selain itu, JK mengingatkan bahwa mobilitas global bukan sekadar pergi ke luar negeri tanpa arah. Justru, seperti halnya orang India yang kembali membangun negaranya setelah bekerja di Amerika, orang Indonesia juga seharusnya memiliki niat untuk berkontribusi bagi tanah air setelah mendapatkan ilmu dan pengalaman dari luar.
Pernyataan JK juga menjadi pengingat bahwa budaya memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan mentalitas suatu bangsa. Dengan mengadopsi budaya positif seperti kerja keras, ketelitian, dan keberanian, masyarakat Indonesia dapat lebih maju dan bersaing di tingkat global.
Tagline #KaburAjaDulu mungkin memicu perdebatan di berbagai kalangan, tetapi Jusuf Kalla memberikan perspektif yang berbeda. Menurutnya, di era globalisasi, tidak ada salahnya bagi individu untuk mencari pengalaman di luar negeri, selama tetap memiliki visi untuk kembali dan membangun bangsa. Perubahan dunia harus disikapi dengan kesiapan dan mentalitas yang kuat, serta dengan meniru budaya positif dari negara-negara maju. Dengan demikian, Indonesia dapat terus berkembang dan menjadi bangsa yang lebih maju di masa depan.
Sumber : Suara.com
Editor : Maya Santika