SUKABUMIUPDATE.com - Menteri Hak Asasi Manusi (HAM) Natalius Pigai turut berikan komentarnya terkait insiden penembakan tiga personil Polisi Polres Way Kanan di Lampung. Ia mengatakan peradilan militer di Indonesia memiliki sistem terbaik, maka setiap ada aparat penegak hukum yang bertentangan dengan hukum akan langsung dicopot.
“Karena ketika seorang anggota TNI itu lakukan tindakan bertentangan dengan hukum maka langsung dia dicopot jabatannya kemudian dia dipidana di peradilan pidana dan dia langsung kode etik langsung dicopot pemberhentian dari statusnya,” ujar Natalius Pigai di Sukabumi, Rabu (19/3/2025).
“Jadi dari semua peradilan yang ada, peradilan pidana militer adalah yang terbaik maka menurut saya pelaku pasti akan diproses secara hukum dengan berpedoman pada satu pencopotan jabatan, yang kedua proses pidana militer, yang ketiga adalah pemberhentian,“ ucapnya.
Kendati demikian, ditanya terkait adanya indikasi pelanggaran HAM berat dalam kasus tersebut, Pigai mengaku tidak dapat memutuskan status perkara mengingat dirinya bukan seorang hakim.
“Sulit (Pelanggaran HAM Berat) karena saya bukan hakim. Kan yang berhak dia berstatus atau apa pengadilan. Kalau sesuai dengan standar proses hukum di institusi,” pungkasnya.
Baca Juga: Tanggapi Isu Bangkitnya Dwifungsi ABRI, MenHAM Natalius Pigai : Itu Halusinasi Saja
Sebelumnya diberitakan, tiga polisi tewas akibat luka tembak saat menggerebek tempat perjudian sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung, Senin (17/3/2025) sore sekitar pukul 16.50 WIB.
Tiga polisi yang gugur itu meliputi Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto, Bintara Polsek Negara Batin Bripka Petrus Apriyanto, dan Bintara Sat Reskrim Polres Way Kanan Bripda M. Ghalib Surya Ganta. Ketiganya diduga ditembak di bagian kepalanya hingga tewas oleh pemilik tempat sabung ayam.
Dilansir dari tempo.co, lokasi sabung ayam itu ditengarai milik anggota TNI Kopral Kepala inisial B dan Pembantu Letnan Satu inisial L.
Mengutip tempo,co, Kepala Penerangan Komando Daerah Militer II/Sriwijaya Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar mengatakan tentara pelaku penembakan menyerahkan diri dan ditahan di Datasemen Polisi Militer II/3 Lampung. "Sudah menyerahkan diri dan ditahan di Denpom Lampung," kata Eko, Selasa (18/3/2025).
Eko belum bisa membeberkan apa peran terduga pelaku dalam insiden ini. Dia pun tidak menjelaskan berapa jumlah anggota TNI yang terlibat di perkara tersebut. "Hasil investigasi belum selesai, tolong menunggu," ujar dia.
Editor : Syamsul Hidayat