Sukabumi Update

Drh Slamet Apresiasi Kebijakan Prabowo Jadikan Bulog Leading Sector Serap Gabah Petani

Drh Slamet Apresiasi Kebijakan Prabowo Jadikan Bulog Leading Sector Serap Gabah Petani
Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKS drh Slamet di sela-sela Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI ke pagar laut di perairan Tangerang, Banten, Rabu (22/01/2025). | Foto: dpr.go.id/Tiara/vel

SUKABUMIUPDATE.com - Sektor pertanian adalah tulang punggung perekonomian nasional, khususnya dalam menjamin ketahanan pangan. Presiden Prabowo Subianto menetapkan swasembada pangan sebagai salah satu program Prioritas Strategis Nasional (PSN). Ini langkah strategis pemerintah dalam menjaga kedaulatan dan kecukupan pangan nasional.

"Karena niat baik dari presiden dalam rangka menuju swasembada pangan, kemudian ketahanan pangan ini menjadikan Bulog sebagi leading sector untuk menyerap. Artinya, ketika menyerap, dia kan harus mengolah," kata Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) drh Slamet setelah peninjauan Tim Kunker Reses Komisi IV DPR RI ke Gedung Bulog Siron, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, Kamis, 10 April 2025.

Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKS drh Slamet dalam foto bersama saat Kunker Reses Komisi IV DPR RI ke Aceh. | Foto: Hanum/velAnggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKS drh Slamet dalam foto bersama saat Kunker Reses Komisi IV DPR RI ke Aceh. | Foto: Hanum/vel

Baca Juga: Slamet Soroti Menyusutnya Kawasan Lindung DAS Cimandiri, Singgung Penegakan Hukum dan Pemulihan

Lebih lanjut, legislator Senayan asal Sukabumi itu mengatakan Komisi IV mengapresiasi upaya pemerintah untuk mewujudkan kemandirian pangan nasional, termasuk penyerapan gabah/beras yang dilaksanakan Perum Bulog sebagai perpanjangan tangan pemerintah.

"Tapi di sini saya juga menyoroti mengenai manajemen pengelolaan gudangnya ya. Karena kalau tidak diimbangi dengan seluruh infrastruktur yang ada, baik gudangnya kemudian juga terkait dengan penanganan gudang itu sendiri, manajemennya itu akan menjadi masalah tersendiri. Karena stok pangan kita kan ada di situ," ujar Slamet.

Menurutnya, munculnya kutu pada beras masalah utamanya yaitu ada pada manajemen pengelolaan gudang. Bukan masalah usia beras yang sudah lama. Oleh karena itu, Slamet berharap dengan permasalahan yang dialami saat ini, Bulog dapat meningkatkan kemampuan pengelolaan gudang serta pemerintah pusat dapat memberikan dukungan fasilitas penunjang.

Sumber: Siaran Pers

Editor : Oksa Bachtiar Camsyah

Tags :
BERITA TERKAIT