Sukabumi Update

Belum Dapat Rusun, Korban Penggusuran Bukit Duri Mengadu ke Ahok

SUKABUMIUPDATE.com -  Siti Haroh (52), korban penggusuran Bukit Duri, Jakarta Selatan, menangis terisak di depan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Siti menangis karena hingga kini tak mendapatkan Rumah Susun Rawa Bebek, seperti korban penggusuran lain.

"Saya tinggal di Bukit Duri, nyewa (kontrakan) dari Tahun 2000-an. Saya enggak punya tanah, jadi saya enggak dapat (rusun)," ucap Siti di Balai Kota DKI, Selasa (18/4)

Siti mengatakan semua saudaranya sudah pindah ke Rusun Rawa Bebek. Hanya dia yang hingga kini tidak memiliki tempat tinggal. "Rusun Rawa Bebek banyak yang kosong. Saudara saya pada di sana semua. Saya sakit-sakitan, Pak," ujarnya sambil terisak.

Selain Siti, warga Cilincing bernama Erni Simon mengaku belum mendapatkan rusun. Kontrakan yang ditempatinya digusur karena dekat dengan Kali Gendong. Ia meminta Ahok memberikannya akses tinggal di Rusun Marunda. "Saya masih tinggal di kolong. Saya belum dapat rusun," tutur Erni.

Menanggapi ini, Ahok menduga banyaknya warga yang belum mendapat rusun karena ada orang-orang yang bermain, yang disebutnya sebagai oknum tuan rumah.

Ahok mengaku bingung banyak warga yang meminta rusun, sedangkan orang yang tinggal di rusun malah mengeluh kepadanya. Mereka yang mengeluh dan marah-marah, menurut Ahok, adalah tuan rumah yang memiliki 20-30 petak tanah.

Ahok menjelaskan, biasanya, ada trik yang dilakukan para pemilik kontrakan. Para pengontrak yang sudah 10-20 tahun tak diperpanjang kontrakannya oleh pemilik rumah.

"Orang miskin biasanya ngontrak 10-20 tahun di situ, KTP sudah lama di situ, tapi diusir. Jadi, waktu mau dapat kunci rusun, mereka tidak dapat," kata Ahok.

 

Sumber: Tempo

Editor : Administrator

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI