Sukabumi Update

Sedikitnya 328 Rumah Rusak Akibat Banjir Bandang Banyuwangi

SUKABUMIUPDATE.com - Data sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan banjir bandang yang menerjang Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, telah merusak 328 rumah dan 150 jiwa terpaksa mengungsi di pos penampungan.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan diperkirakan jumlah kerusakan akan bertambah lantaran banjir bandang meniggalkan lumpur setinggi satu meter di permukiman penduduk.

"Diperkirakan jumlah kerusakan bertambah mengingat banjir bandang meninggalkan lumpur setinggi satu meter menerjang permukiman," kata Sutopo saat dihubungi, Sabtu 23 Juni 2018.

Saat ini, kata Sutopo, 33 kepala keluarga sudah diungsikan di Balai Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi. Sebanyak 23 unit rumah rusak berat, 80 unit rumah rusak sedang dan 225 unit rumah rusak ringan. Selain itu banjir juga merusak area pertanian wilayah Badeng sekitar 1.721 hektare.

Banjir bandang melanda tiga dusun, yaitu Dusun Garit, Karang Asem, dan Bangunrejo di Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, Jawa Timur pada Jumat pagi, 22 Juni 2018. Menurut Sutopo banjir bandang disebabkan oleh longsor yang terjadi di lereng Gunung Raung pasca diterpa hujan deras sejak Kamis malam hingga Jumat pagi.

Longsor tersebut, kata Sutopo, disertai dengan pohon tumbang di hutan lereng Gunung Raung. Material longsor dan kayu gelondongan kemudian menyumbat arus sungai dan aliran permukaan hingga volume air meningkat.

Sutopo menyebutkan, terjadi anomali cuaca di pegunungan Raung yang menyebabkan intesitas hujan tinggi. Padahal saat ini kawasan Jawa Timur sudah memasuki musim kemarau. "Ada anomali cuaca yang menyebabkan intesistas hujan naik di daerah pegunungan," ujarnya.

Sutopo mengatakan, dari laporan BPBD setempat, banjir sudah surut pada pukul 11.00 WIB kemarin. Penanganan darurat masih dilakukan aparat dari dari TNI, Polri, BPBD, Dinas Sosial dan relawan tiba di lokasi kejadian dengan membawa peralatan lengkap, seperti perahu karet, pelampung, dan lainnya. Selain itu, posko tanggap darurat, dapur umum dan pos kesehatan sudah didirikan

"Tiga eskavator juga sudah tiba di lokasi terdampak satu jam setelah kejadian untuk mengangkat material balok kayu yang menyumbat aliran Sungai Badeng di sekitar jembatan," ujarnya.

Sumber: Tempo

Editor : Andri Somantri

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI