Sukabumi Update

Jaga Jarak Diterapkan, Luhut: Tarif Angkutan Mudik Bisa Melonjak

SUKABUMIUPDATE.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut tarif angkutan mudik diperkirakan bakal melonjak seiring dengan rencana pemerintah membatasi jumlah penumpang di dalam kendaraan.

Melansi dari tempo.co, langkah pembatasan jumlah penumpang itu dilakukan agar terjadi jaga jarak alias physical distancing sebagai upaya mencegah penularan virus Corona alias COVID-19. "Karena bisa satu bus kapasitas 40 orang mungkin cuma diisi 20 orang, jadi harga bisa melonjak, terkait teknis di lapangan akan segera diputuskan dengan kementeiran terkait," ujar Luhut dalam siaran langsung, Kamis, 2 April 2020.

Di samping itu, masyarakat yang memaksakan diri untuk mudik pada masa lebaran kali ini, kata Luhut, juga akan diminta untuk masuk karantina di kampung halamannya. Begitu pula saat akan kembali ke perantauan, pemudik dari kawasan tidak aman Corona juga akan dikarantina saat kembali. "Jadi itu untuk menjaga penyebaran COVID-19 tanpa bunuh kegiatan ekonomi."

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menegaskan tidak ada larangan resmi bagi pemudik lebaran Idul Fitri 2020. "Namun, pemudik wajib isolasi mandiri selama 14 hari dan berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) sesuai protokol kesehatan (WHO) yang diawasi oleh pemerintah daerah masing-masing," ujar Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman dalam keterangan tertulis.

Kebijakan Pemerintah tersebut, tutur Fadjroel, selaras dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21/2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Namun demikian, ia mengatakan pemerintah pusat akan menggencarkan kampanye secara besar-besaran untuk tidak mudik agar bisa menahan laju persebaran virus Corona atau Covid-19. Kampanye ini melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan publik figur.

Jokowi, kata Fadjroel, juga mengingatkan pemerintah daerah tujuan untuk membuat kebijakan khusus terkait para pemudik ini sesuai protokol kesehatan WHO dengan sangat ketat. Mengutip data Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, pada tahun 2019 lalu pemudik yang pulang ke Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur dan daerah lain, berjumlah 20.118.531 orang.

"Presiden Joko Widodo sekali lagi mengingatkan bahwa tugas Kabinet Indonesia Maju dan pemerintah daerah adalah mencegah penyebaran Covid-19 secara rasional dan terukur. Prinsip pemerintah, keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi," tutur dia.

 

Sumber : tempo.co

 

Editor : Muhammad Gumilang Gumilang

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI