Sukabumi Update

Banyak Pangan Kedaluwarsa, BPOM Minta Masyarakat Waspada

SUKABUMIUPDATE.com - Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Rita Endang meminta masyarakat lebih hati-hati dalam membeli makanan selama bulan Ramadan 2020. Dilansir dari tempo.co, "Baik saat belanja barang online atau offline, perhatikan tanggal kedaluwara," katanya dalam konferensi virtual 15 Mei 2020.

Rita meminta masyarakat pintar mengecek lebih detail bahan pangan yang dibeli. "Konsumen berhak mendapatkan pangan yang aman dan bermutu," katanya.

Menurut Rita, BPOM menemukan bahan pangan kedaluwarsa di gudang distributor, juga importir selama bulan Ramadan 2020. Banyaknya produk kedaluwarsa ini berhubungan dengan pandemi virus corona yang sedang melanda dunia, khususnya Indonesia saat ini. "Biasanya distributor atau importir membeli stok untuk 2-3 bulan ke depan, di bulan Januari dan Februari. Memasuki bulan Maret dan April ketika pandemi melanda, permintaan turun dan banyak ritel tutup, produk dengan masa simpan pendek berisiko kedaluwarsa," katanya.

Ada beberapa barang yang ditemukan batas kedaluwarsanya pada 2018, ada pula bahkan yang batas akhir konsumsinya pada 2013. "Kami membakar semua temuan pangan kedaluwarsa itu," katanya.

Beberapa produk yang dinilai paling banyak mengalami kedaluwarsa adalah minuman serbuk, minuman berkarbonasi, mentega, wafer, juga makanan ringan. Lima daerah yang banyak ditemukan bahan pangan kedaluwarsa adalah Manokwari, Sorong, Mimika, Morotai, Aceh tengah.

Pada musim pandemi corona ini, semakin banyak orang yang belanja bahan pangan melalui online. Belanjaan masyarakat tetap mengecek tanggal kedaluwarsa makanan yang mereka beli setelah sampai di rumah.

Sumber: Tempo.co

Editor : Budiono

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI