Sukabumi Update

Ganti Tema, BPIP Minta Maaf Soal Lomba Artikel Hormat Bendera Menurut Hukum Islam

BPIP resmi mengubah tema untuk lomba karya tulis yang sempat menuai kritikan dari masyarakat, salah satunya soal Hormat Bendera Menurut Hukum Islam.

SUKABUMIUPDATE.com - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila atau BPIP resmi mengubah tema untuk lomba karya tulis yang sempat menuai kritikan dari masyarakat. Adapun tema yang resmi diubah itu Hormat Bendera Menurut Hukum Islam dan Menyanyikan Lagu Kebangsaan Menurut Hukum Islam.

Dikutip dari akun Instagram resminya, Senin, 16 Agustus 2021, dua tema tersebut diganti BPIP menjadi Pandangan Agama Dalam Menguatkan Wawasan Kebangsaan dan Peran Masyarakat Dalam Penanggulangan Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Tangguh dan Indonesia Tumbuh.

"Tema lomba sebagaimana dimaksud dalam angka 1 dan angka 2 merupakan perubahan dan/atau pengganti dari tema sebelumnya yakni Hormat Bendera Menurut Hukum Islam dan Menyanyikan Lagu Kebangsaan Menurut Hukum Islam," demikian yang ditulis admin Instagram BPIP RI.

Dalam unggahan itu, BPIP pun menyampaikan terima kasih sekaligus permohonan maaf apabila kegiatan lomba karya tulis yang diadakannya kurang sesuai dengan harapan masyarakat.

BPIP memilih untuk mengganti tema ketimbang meniadakan lomba karya tulis tersebut lantaran mengeklaim animo masyarakat sangat besar untuk menggabungkan kembali nilai-nilai luhur Pancasila dan dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Adapun BPIP merasa senang karena kegiatan lomba karya tulis yang diadakannya itu mendapatkan perhatian dari berbagai elemen masyarakat. "Hal ini juga terlihat banyaknya jumlah pendaftar semenjak diumumkan melalui medsos BPIP hingga sampai dengan saat ini 4 (empat) hari sudah tercatat lebih dari 300 orang pendaftar," tulisnya.

"Menyikapi berbagai masukan dan tanggapan masyarakat terkait lomba Karya Tulis yang telah diberitakan di berbagai media massa, maka kami keluarga besar BPIP merasa senang sebagai lembaga baru yang mendapatkan perhatian yang cukup besar dari masyarakat dan tokoh yang telah memberikan komentar, masukan, dan sarannya."

Untuk diketahui, BPIP menjadi sorotan terkait dengan acara perlombaan penulisan artikel tingkat nasional. Hal itu disorot lantaran tema dalam perlombaan dinilai kurang pas. Salah satunya seperti yang disuarakan Analis Media Sosial sekaligus pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi lewat akun Twitter-nya.

Menurut dia, justru masyarakat masa kini lebih tertarik dengan tema lain seperti penanganan pandemi dalam pandangan Islam misalnya.

"Sekedar sharing ide buat mimin BPIP. Anak-anak santri NU,MU, anak-anak gen Z, millenial, KPoppers, mereka concernnya ke topik; climate change, tanam mangrove, bantu covid lintas agama, dan lain-lain. Coba topiknya kekinian: pandangan Islam tentang climate change, kerja lintas agama, dan lain-lain," kata Ismail dalam cuitannya yang dipersilakan untuk dikutip Suara.com dan disalin sukabumiupdate.com sebagai mitra resmi.

Ismail meminta agar BPIP seharusnya mengajak pemuda masa kini untuk mewujudkan Pancasila dalam konteks kekinian. "Bagaimana nilai-nilai Pancasila dan nilai-nilai Agama menjawab problem besar manusia," ungkapnya. Perlombaan itu diketahui publik usai akun Twitter resmi BPIP mengunggah flyer perlombaan tersebut.

Namun, tampaknya perlombaan ini menjadi sorotan lantaran tema yang ditentukan dinilai kontroversi. Tema perlombaan BPIP tersebut yakni Hormat Bendera Menurut Hukum Islam dan Menyanyikan Lagu Kebangsaan Menurut Hukum Islam.

Adapun untuk hadiah perlombaan ini Juara I akan mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 7 juta, Juara II uang pembinaan sebesar Rp 5,5 juta, dan Juara III uang pembinaan Rp 3,5 juta.

Editor : Oksa Bachtiar Camsyah

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI