Sukabumi Update

Penjelasan Kemenkes Soal Komorbid 2 Pasien Omicron yang Meninggal

SUKABUMIUPDATE.com - Indonesia mencatatkan kasus pertama kematian akibat Covid-19 dari varian Omicron. Ada dua pasien Covid-19 dari kasus Omicron yang meninggal tak lama begitu dirawat di rumah sakit.

Juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan dua pasien itu memiliki penyakit komorbid. Ia menyebut salah satu pasien yang meninggal adalah seorang pelaku perjalanan luar negeri.

Pasien yang meninggal di RSPI Sulianti Saroso ini memiliki penyakit diabetes melitus, obesitas, dan hipertensi. "Diabetes melitusnya tidak terkontrol," kata Nadia dikutip dari Tempo, Ahad, 23 Januari 2022.

Sebelum meninggal di RSPI Sulianti Saroso, pasien berusia 56 tahun ini dirawat di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran. Pasien ini datang dengan gejala pneumonia berat kemudian dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso.

photoIlustrasi. - (Pixabay)

Sementara satu pasien lain, Nadia mengatakan, terinfeksi varian Omicron dari transmisi lokal. Sempat dirawat di Rumah Sakit Sari Asih Ciputat, perempuan berusia 64 tahun ini juga memiliki riwayat penyakit hipertensi. "Dan sakit ginjal," ujar Nadia.

Dari informasi yang diperoleh, pasien yang dirawat di rumah Sakit Sari Asih Ciputat datang ke IGD pada 11 Januari 2022. Pasien ini mengalami keluhan demam, sesak nafas berat, batuk, dan penurunan kesadaran. Karena kondisi tersebut, pasien lalu dirawat di ruang ICU isolasi untuk mendapat perawatan intensif. Pada hari kedua perawatan, pasien meninggal.

Pada 23 Januari 2022, total kasus Omicron yang menyebar di Tanah Air mencapai 1.369. Nadia menyebut sebanyak 840 kasus berasal dari pelaku perjalanan luar negeri, 311 kasus transmisi lokal, dan sisanya 218 kasus dalam pemeriksaan epidemiolog. "Dari total itu yang aktif 558," kata Nadia.

Menurut Nadia, dari seluruh pasien Covid-19 varian Omicron, hanya dua yang datang dengan gejala berat hingga meninggal. Sejumlah pasien lain, kata dia, tercatat memiliki komorbid namun gejala yang ditunjukkan cenderung ringan. "Ada tentunya (komorbid), tapi biasanya gejala ringan dan hilang 2 sampai 4 hari," ujar dia.

SUMBER: TEMPO

Editor : Oksa Bachtiar Camsyah

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI