Sukabumi Update

Indonesia Peringkat ke-3 TBC di Dunia, Kasus Mencapai 824 Ribu Orang!

SUKABUMIUPDATE.com - TBC atau Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit menular akibat infeksi bakteri. Umumnya penyakit ini menyerang paru-paru dan dapat juga menyerang organ lain seperti ginjal, tulang belakang bahkan otak.

WHO mengungkapkan ada 1,5 juta orang meninggal karena TBC pada tahun 2020. 

Penyakit ini menempati urutan ke-13 sebagai penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian. Serta menempati urutan ke 2 sebagai penyakit menular mematikan setelah Covid-19.

photoIlustrasi TBC - (iStock)</span

Indonesia sendiri adalah salah satu Negara yang menempati peringkat ke-3 sebagai Negara yang memiliki jumlah kasus TBC terbanyak di dunia setelah India dan Tiongkok.

Seperti yang diungkapkan Kementerian Kesehatan RI, total penderita TBC di Indonesia mencapai 824 ribu orang dengan total kasus kematian 93 ribu setiap tahunnya.

Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk tetap waspada pada salah satu penyakit mematikan ini.

TBC sendiri masuk dalam golongan penyakit kronis yang sifatnya tidak akut. Gejala dari penyakit ini akan muncul dengan tiba-tiba, biasanya ditemukan pada pasien setelah dua sampai tiga minggu, dengan gangguan sesak nafas, nyeri dada, nafsu makan dan berat badan menurun.

Proses pengobatan penderita TBC membutuhkan waktu yang lama. Oleh karena itu, orang yang menderita penyakit ini harus patuh dalam mengkonsumsi obat. 

Karena jika pengobatan yang dilakukan tidak tuntas dapat menyebabkan pasien TBC Resisten Obat sehingga proses untuk menyembuhkan penyakit ini akan menjadi lebih sulit.

Apalagi dimasa pandemi Covid-19 ini, penderita TBC adalah kelompok yang sangat rentan terinfeksi Covid-19. 

Sehingga untuk memberikan perlindungan yang maksimal, penderita TBC yang telah dinyatakan sembuh maupun yang masih menjalani pengobatan diharuskan untuk mendapatkan vaksin Covid-19 sesuai dengan anjuran dokter.

photoIlustrasi Obat Tuberkulosis atau TBC - (Shutterstock)</span

Dengan adanya data tersebut pemerintah yang diwakili oleh Kementerian Kesehatan berkomitmen untuk melakukan eliminasi TBC pada tahun 2050 yang akan datang.

Upaya tersebut dilakukan dengan menggunakan metode Skrining kontak erat, penemuan kasus fasyankes, serta meningkatkan kesadaran dan kepatuhan penderita TBC untuk minum Obat.

Baca Juga :

Editor : Reza Nurfadillah

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI