Sukabumi Update

BMKG Intip Hilal Ramadan 1443 H dari POB Cibeas Sukabumi, Catat Waktunya!

SUKABUMIUPDATE.com - BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika) memastikan akan ikut dalam pemantauan hilal Ramadan 1443 H dari Cibeas di Simpenan Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Tim ahli geofisika dari BMKG Bandung akan meneropong keberadaan hilal atau bulan baru berbentuk sabit dari POB (pusat pengamatan bulan) Cibeas.

Mengutip berita tempo.co, BMKG Bandung menyiapkan tim pengamatan hilal untuk penentuan 1 Ramadan 1443 Hijriah. Menurut Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu, tim akan mengamati selama dua hari di dua kota berbeda. 

“Pengamatan hilal akan dilakukan Jumat 1 April serentak,” ujarnya, Senin 28 Maret 2022.

BMKG melakukan pengamatan hilal di 34 lokasi di Indonesia. Sebarannya dari Banda Aceh hingga Merauke, meliputi diantaranya Pantai Binasi dan Pantai Sindeas di Tapanuli Tengah, Pariaman, Bengkulu, Tanjung Pinang, Batam, Anyer, Tangerang, Jakarta, dan Kabupaten Sukabumi.

Lokasi lain di Tegal, Kebumen, Yogyakarta, Malang, Badung-Bali, Mataram, Kupang, Waingapu, Alor, Balikpapan, Makassar, Donggala, Manado, Kolaka, Gorontalo, Ternate, Ambon, Sorong, dan Biak.

Adapun di wilayah Jawa Barat, pengamatan hilal oleh dua tim, di di Pusat Observasi Bulan Cibeas. Kemudian dilanjutkan pada Sabtu, 2 April 2022 di Kantor Stasiun Geofisika Bandung.

Hasil pengamatan 1 April akan diinformasikan ke Kementerian Agama Republik Indonesia untuk memutuskan awal bulan Ramadan pada sidang isbat Jumat malam, 1 April 2022. Rahayu mengatakan, tim pengamatan hilal diantaranya dari Pusat Seismologi Teknik, Geopotensial dan tanda waktu, serta tim dari Stasiun Geofisika Bandung.

BMKG juga mengungkap prakiraan cuaca pada Jumat 1 April di Cibeas Sukabumi. “Berdasarkan data prakiraan cuaca pada 1 April 2022, di wilayah Palabuhanratu pada siang sampai dengan malam hari diperkirakan dalam kondisi berawan hingga hujan ringan,” ujarnya.

Pada pengamatan hilal itu tim akan membawa peralatan seperti teropong yang dilengkapi alat pendeteksi kecerlangan langit, kemudian detektor dari kamera, pemberat teropong, serta monitor pengamatan.

SUMBER: TEMPO.CO

Editor : Fitriansyah

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI