Sukabumi Update

Harmoni Beduk dan Kentongan Tanpa Syair dari Remaja Pacantilan Kabupaten Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Anda yang berusia di atas 40, tentu tidak asing dengan kegiatan membangunkan sahur dengan cara beramai-ramai memukul beduk dan kentongan sembari keliling kampung.

Hal ini lazim dilakukan anak anak remaja masjid pada setiap Bulan Suci Ramadhan. Paduan harmoni suara "duk duk duk" beduk bertalu, diiringi suara "tong tong tong" dari kentongan, menghasilkan suara tak beraturan namun terdengar harmonis, spartan, dan dinamis. Tiada syair dilantunkan, selain pekik, "Sahuurr... Sahuurr!"

BACA JUGA: Kirab Sambut Bulan Ramadhan, Warga Penuhi Jalanan Kota Sukabumi

Itu pula yang dilakukan belasan remaja di Kampung Pacantilan RT 01/08, Desa Purwasari, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, lakukan tradisi usung beduk atau ngadulag sambil berkeliling kampung untuk membangunkan warga agar segera mempersiapkan santap sahur, Selasa (30/5).

Dituturkan Ustadz Andi Azis, sekitar pukul 02.00 hingga 03.00 WIB, usai tadarusan di Masjid Jami Al Inayah, belasan remaja masjid biasa ngadulag keliling kampung.

"Hal ini sudah dilakukan sejak puluhan tahun lalu untuk membangunkan warga, khususnya ibu-ibu agar mempersiapkan makan sahur," ujar Andi kepada sukabumiupdate.com.

BACA JUGA: Warga Cicantayan Kabupaten Sukabumi Pawai Obor Sambut Ramadhan

Ditambahknnya, kegiatan yang melibatkan belasan remaja masjid tersebut, spontan dilakukan, tanpa dikoodinir. "Mereka bergerak dari masjid, ada yang manggul beduk, yang nabuh, ngiringin dengan bunyi-bunyian untuk membuat suara beduk lebih berirama."

Tak sekadar beduk dan kentongan, menurut Andi, melainkan juga dengan membawa serta pengeras suara, sambil meneriakkan kata, "Sahur... Sahur... Sahur...".

Editor : Administrator

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI