Sukabumi Update

FKDB dan HIPKI Kompak Dukung SABER, Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Indonesia

SUKABUMIUPDATE.com - Ketua Umum Himpunan Penyelenggara Pelatihan dan Kursus Indonesia (HIPKI), Asep Syarifudin dan Ketua Umum Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB), Ayep Zaki ikut serta sumbangsih pemikiran tentang System Approach for Better Education Result (SABER) dengan World Bank dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada pertemuan, di Hotel Pullman Thamrin, Senin (24/06/2019).

BACA JUGA: FKDB Bursa Tani Genjot Penggunaan Pupuk Batu-bara, Tingkatkan Produksi Pertanian 

Bank dunia telah memfokuskan upayanya dalam pendidikan dalam dua arah strategis, yaitu mereformasi sistem pendidikan di tingkat negara dan membangun basis pengetahuan berkualitas tinggi untuk reformasi pendidikan di tingkat global. Selain itu, juga berusaha untuk membangun fasilitas untuk mendukung pengembangan pendidikan dunia melalui program SABER. 

Tujuan dari SABER adalah untuk membantu negara-negara berkembang, mempercepat peningkatan pendidikan dengan memperkuat sistem pendidikan, kebijakan, dan institusi pendidikan. 

Untuk mencapai tujuan ini, SABER merumuskan dan menguji pengetahuan dan sistem baru sebagai alat diagnostik untuk mengukur, memantau, dan memberikan saran kepada negara-negara berkembang tentang cara mereformasi sistem pendidikan, kebijakan dan institusi pendidikan untuk mencapai hasil yang lebih baik untuk semua peserta didik. 

BACA JUGA: Soal UMK Kabupaten Sukabumi, Pengurus DPP Hipki Ayep Zaki: Buruh Harus Sejahtera

"Kita harus sadar bahwa di tingkat global, SABER dapat meningkatkan kualitas pendidikan berbasis pengetahuan dengan menggunakan teknologi informasi. Dengan demikian program SABER harus bisa diterapkan di Indonesia agar pendidikan di negara kita lebih maju dengan cara yang efektif," ujar Ketua Umum FKDB, Ayep Zaki.

Menuru Zaki, dengan menggunakan alat diagnostik dan informasi kebijakan terperinci. SABER menghasilkan data dan pengetahuan komparatif tentang kebijakan dan lembaga sistem pendidikan. 

"Ini mengevaluasi kualitas kebijakan pendidikan tersebut terhadap standar global berbasis bukti, dengan tujuan membantu negara-negara berkembang secara sistematis memperkuat sistem pendidikan mereka," tandasnya.

Editor : garis

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI