Sukabumi Update

PPDB Online Ditengah Pandemi, MKKS SMK di Palabuhanratu Cukup Kesulitan

SUKABUMIUPDATE.com - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang dilakukan secara daring atau online, di tengah wabah Covid-19 dikeluhkan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Komisariat Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.

BACA JUGA: Kementerian Pendidikan Minta Pendaftaran Sekolah Digelar Online

Ketua MKKS SMK Komisariat Palabuhanratu, Andriyana menuturkan, PPDB online belum bisa diterapkan secara efektif lantaran masih banyak calon peserta didik yang belum memiliki alat pendukung, seperti handphone, laptop, komputer, jaringan internet dan alat pendukung lainnya yang memadai.

"Kemudian tidak semua calon peserta didik memahami tentang pendaftaran secara online. Ini masih belum efektif. Dampaknya terjadi penurunan cukup drastis dibandingkan tahun lalu," kata Andriyana kepada sukabumiupdate.com, Jumat (29/5/2020).

BACA JUGA: Jadwal dan Protokol Baru Kelulusan dan Penilaian Akhir Sekolah di Kabupaten Sukabumi

Ia melanjutkan, di wilayah kerja MKKS SMK Komisariat Palabuhanratu tercatat ada 27 SMK. "PPDB untuk tahun ini sudah di-goal-kan beberapa bulan lalu dengan teknis dilakukan secara online, tapi setelah dievaluasi dan meminta masukan dari beberapa sekolah, ternyata tidak efektif. Itu baru tingkat sekolah, belum lagi tingkat provinsi," imbuhnya.

Andriyana melanjutkan, di sekolah kelolanya saja, SMK Jamiyyatul Aulad Palabuhanratu terjadi penurunan pendaftaran calon peserta didik yang dilakukan secara online. Penurunannya hingga mencapai 50 persen di banding tahun sebelumnya. Padahal sudah sejak bulan April lalu pendaftaran online dibuka.

BACA JUGA: Pekan Depan, Nadiem Umumkan Protokol Pembukaan Lagi Sekolah

"Sementara melihat petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat itu dimulai tanggal 8 Juni sampai tanggal 12 Juni dan tanggal 15 verifikasi dari sekolah-sekolah. Tanggal 18-nya itu pengumuman, makanya sengaja MKKS membuka pendaftaran PPDB dari jauh-jauh hari, tapi ternyata sejauh ini kurang efektif," jelasnya.

"Sekolah-sekolah swasta buka pendaftaran sejak jauh-jauh hari dan ditutup nanti mendekati ajaran baru dimulai. Sekolah saya sendiri sampai kemarin itu ada sekitar 77 calon peserta didik yang sudah mendaftar, dan sekitar 15 calon peserta didik yang melakukan secara online, sisanya tetap datang ke sekolah, namun tetap dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19," tandasnya.

Editor : Herlan Heryadie

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI