SUKABUMIUPDATE.com - Marcus Rashford mengungkapkan bahwa dirinya merasa lebih termotivasi sejak bermain bersama Barcelona setelah meninggalkan Manchester United. Ia juga menegaskan tidak merasakan tekanan selama membela klub barunya.
Rashford bergabung dengan klub raksasa Spanyol itu sebagai pemain pinjaman di awal musim, setelah tidak masuk rencana pelatih United, Ruben Amorim. Selama berkarier di Spanyol, penyerang berusia 28 tahun tersebut menikmati suasana baru dan tampil cukup produktif dengan torehan 7 gol serta 11 assist dari 24 pertandingan di seluruh kompetisi.
Sebelumnya, Rashford juga menyatakan keinginannya untuk bertahan lebih lama di Barcelona setelah masa peminjamannya berakhir. Barcelona memiliki opsi untuk mempermanenkannya dengan nilai transfer sekitar £30,3 juta pada akhir musim nanti.
Baca Juga: FSP TSK SPSI Sukabumi: SK UMP, UMK, dan UMSK 2026 Tak Berpihak pada Buruh
Saat ditanya apakah keinginan bertahan di Barcelona masih menjadi motivasi utamanya, Rashford menjawab kepada media Spanyol bahwa hal tersebut memang Ia inginkan, namun bukan alasan utama dirinya bekerja keras setiap hari.
“Barcelona merupakan klub besar yang identik dengan prestasi, dan tuntutan tinggi di klub seperti ini justru menjadi hal yang dicarinya. Saya menyebut tekanan tersebut bukanlah tekanan negatif, melainkan sesuatu yang ia nikmati.” ucapnya.
Ia mengaku justru membutuhkan atmosfer penuh tuntutan untuk menjaga motivasinya. Bermain di klub yang tidak memiliki ambisi besar akan membuatnya lebih sulit termotivasi. Karena itu, Rashford merasa Barcelona adalah lingkungan yang ideal untuk melanjutkan perjalanan karier sepak bolanya.
Baca Juga: Maarten Paes Tepis Rumor Bergabung dengan Persib Bandung
Saat ditanya tentang pengalamannya menjalani kehidupan di Barcelona, Rashford mengungkapkan bahwa dirinya langsung merasa diterima sejak hari pertama. Ia menegaskan kehadirannya di klub semata-mata untuk membantu tim meraih prestasi dan memenangkan trofi.
“Sejak menit pertama saya tiba, saya merasa diterima. Bagi saya, alasan mengapa saya di sini adalah untuk membantu tim. Saya di sini untuk membantu mereka memenangkan trofi.” tambahnya.
Menurut Rashford, Barcelona tampil luar biasa pada musim sebelumnya. Namun ia menyadari bahwa dalam sepak bola, situasi dapat berubah dengan cepat, sehingga tim harus mampu mengulang performa gemilang tersebut di musim berjalan. Ia menekankan bahwa fokus penuhnya saat ini hanya tertuju pada tujuan tersebut, sesuatu yang juga dipahami oleh staf pelatih dan rekan-rekan setimnya.
Baca Juga: Jelang Registrasi SIM Biometrik 2026, Bayang-bayang Kebocoran Data Dukcapil
Rashford merupakan produk akademi Manchester United yang menembus tim utama pada 2016 di era Louis van Gaal. Ia sempat diprediksi sebagai salah satu aset masa depan paling menjanjikan klub. Namun, seiring pergantian banyaknya pelati membuat performanya kerap naik turun.
Meski sempat mencetak 30 gol dalam satu musim, Erik ten Hag kesulitan menjaga konsistensinya. Situasi semakin rumit setelah kedatangan Ruben Amorim, yang kemudian menjadi titik awal berakhirnya perjalanan Rashford bersama United. Kurang dari tiga bulan setelah Amorim menangani tim, Rashford pun hengkang ke Aston Villa.
Sumber: dailymail.co.uk
Editor : Muhammad Farhan Al Rasyid