Sukabumi Update

Pemberi Gaji Bukan Pemberi Rezeki

Oleh: Nurhasanah A.Ma (Tenaga Pendidik)

Sesungguhnya amat di sayangkan sebuah kalimat "yang gaji kamu siapa?"

Secara tidak langsung menganggap bahwa tanpa ada yang menggaji, seseorang tak akan mempunyai kehidupan.

Hal ini menggambarkan bahwa potret cara pikir sekuler yang sangat dominan di kalangan pejabat negara, bahkan umat. Apa yang mereka lakukan, jauh dari ketaatan. Menganggap tidak ada peran Sang Pencipta. Seolah, segala yang mereka lakukan berjalan atas dasar pribadi atau karena keahlian mereka di bidang masing-masing yang tidak perlu adanya aturan didalamnya dan tidak ada peran sang pemberi rezeki.

Pemikiran - pemikiran yang tidak cemerlang yang hanya melihat selintas tentang adanya realita kehidupan, manusia dan alam semesta. Mereka berpikir hanya sebatas penciptaan semata tanpa ada aturan didalamnya. dengan demikian manusia kian sesat dengan slogan-slogannya, kian sesat dengan berbagai cara yang mereka lakukan demi meraih bebagai hal kesenangan, kepuasan serta kekuasaan yang berbau duniawi. Tentunya dengan pemikiran sekuler yang sudah amat mengakar kuat sehingga sulit dilepaskan sehingga menjadi salah satu tujuan hidup yang tentu tidak mendatangkan keberkahan. Pada akhirnya, karena cara pandang seperti ini yang menghalangi ummat untuk taat, patuh serta tunduk kepada syariat sehingga menjerumuskan mereka pada kehidupan yang rusak.

Semakin kita sadari bahwa semakin penting untuk mengembalikan pemahaman yang salah kepada pemahaman yang shahih tentang hidup dan agaimana cara menjalani kehidupan. Manusia harus menyadari akan kewajiban menjadikan Allah swt sebagai satu-satunya Pengatur dalam kehidupan ini karna Allah pemberi segala yang ada di muka bumi ini melebihi sang pemberi gaji yang bukan pemberi rezeki tentunya. Manusia wajib menjadikan akidah Islam sebagai landasan kehidupan dan aturan-Nya sebagai solusi dari berbagai permasalahan yang ada di dunia dengan demikian kita sebagai manusia akan mencapai kesejahteraan hidup yang penuh dengan keberkahan.

Allah berfiirman dalam Al Quran surat Annisa ayat 59 : Wahai orang-orang yang beriman taatlah kamu sekalian kepada Allah (yaitu dengan melaksanakan segala aturanNya dalam Al-Quran) dan taatlah kepada Rasul (yaitu dengan melaksanakan aturan-aturannya sebagiamana tercantum dalam hadits shahih). Dan taatlah kepada ulil amri (pemerintah; yang membimbing, mengatur, dan mengawasi pelaksanaan Al quran dan Hadits) dari golongan kamu sekalian (tentunya dari golongan orang yang beriman yang taat kepada Allah dan RasulNya. Dan jika terjadi perseisihan diantara kamu sekalian dalam sauatu urusan, maka kembalikanlah kepada Allah (yaitu kepada Al Quran) dan Rasul (yaitu kepada sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir. Yang demikian itu adalah baik dan itulah sebaik-baiknya penyelesaian. wallahu a'lam.

|sukabumi.belajarnulis@gmail.com|

 

Editor : Ardi Yakub

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI