Sukabumi Update

Mata Sosial Dan Mata Papua Sama-sama Mata Indonesia

Oleh: A. RUSLA. S.

(Mata Sosial)

Jika para pendahulu bangsa ini mampu mempersatukan segala perbedaan yang dilatar belakangi sejarah, budaya, geografis, bahasa, dan lainnya.  Itu karena beliau-beliau mau mengaplikasikan pentingnya persaudaraan, persahabatan, persatuan, dan kesatuan untuk saling menjunjung tinggi  nilai-nilai kemanusiaan. Yang pada kelimaksnya dari berbagai kurun waktu hadirlah SUMPAH PEMUDA. Dan sekarangpun generasi pengisi kemerdekaan ini pasti bisa dan mampu untuk melanjutkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan untuk Bangsa dan Negeri ini.

padahal pada saat itu belum ada yang namanya MEDSOS yang seperti sekarang ini, tapi sungguh luar biasa dari pelosok nusantara sepakat untuk Indonesia dan NKRI. Bersatu dan menyatu untuk INDONESIA adalah hal yang luar biasa penuh dengan Rahmat dan Keberkahan yang Tuhan berikan pada penduduk negeri ini.

Berdasarkan Wikipidea sumpah pemudah adalah penegasan atas cita-cita suci untuk indonesia.

"Sumpah Pemuda adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia.

Yang dimaksud dengan "Sumpah Pemuda" adalah keputusan Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan dua hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia (Jakarta). Keputusan ini menegaskan cita-cita akan ada

1. Tanah air Indonesia.

2. Bangsa Indonesia.

3. Bahasa Indonesia.

Keputusan ini juga diharapkan menjadi asas bagi setiap "perkumpulan kebangsaan Indonesia" dan agar "disiarkan dalam berbagai surat kabar dan dibacakan di muka rapat perkumpulan-perkumpulan".

Istilah "Sumpah Pemuda" sendiri tidak muncul dalam putusan kongres tersebut, melainkan diberikan setelahnya. Berikut ini adalah bunyi tiga keputusan kongres tersebut sebagaimana tercantum pada prasasti di dinding Museum Sumpah Pemuda. Penulisan menggunakan ejaan van Ophuysen.

Pertama:

Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.

Kedoea:

Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.

Ketiga:

Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

Pertama

Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.

Kedua

Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

Ketiga

Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia)". Sumber wikipedia.

"Mata Sosial dan Mata Papua" adalah sama-sama "Mata Indonesia", saya yakin perspektif keduanya sama mengacu pada Sumpah Pemuda. Kita Indonesia Kita Bersaudara.

Siapa yang megusik Papua berati mengusik Indonesia.  Mata Sosial sangat mengutuk keras kepada siapapun yang jadi provokator pemecah belah bangsa ini.

Mari kita lebih tingkatkan dan aplikasikan lagi nilai-nilai sumpah pemuda disetiap saat sejak dini pada generasi kita,  "sumpah pemudakan seluruh media sosial", agar semua penggunanya bisa mengkampanyekan Sumpah Pemuda. Hal ini sangat di pandang perlu di lakukan oleh berbagai elemen masyarakat dan pemerintah serta instansi negeri ini. Agar "ruh"nya bisa "terinstal" dalam membangun Jiwa Raga Ini sebagai pelaku pengisi kemerdekaan ini.

Sekali lagi mari kita sama sama merefleksikan diri kita masing-masing dimomentum HUT RI ke 74 ini (hari Ulang Tahun Republik Indonesia).  sebagai penghormatan kepada leluhur dan pejuan Bangsa ini cara yang termudah adalah kita tidak terpecah belah dan kita tidak mudah teprovokasi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. 

Biarkan Aparat keamaman TNI dan POLRI serta intansi terkait bekerja dengan maksimal untuk Bangsa dan Negeri ini,  tidak di pungkiri juga kita sebagai warga negara wajib ikut serta menjaga keamanan dan kenyaman Bangsa dan Negara ini dengan tupoksinya masing-masing.

Hal yang termudah bagi kita adalah dengan cara BERDO'A.  Mendo'akan Saudara kita di Papua dan juga diseluruh NKRI ini agar tetap ada dalam ketentraman kenyaman dan kedamaian sosial yang harmonis dan bersahaja.  Juga mendoakan para aparat keamanan agar selalu diberi kesehatan dalam menjalankan tugas negara ini. 

Dari pada berkomentar atau bikin status yang malah tambah "runyam", seyogyanya kita panjatkan do'a karena saya yakin Tuhan akan mengabulkan Do'a kita untuk Bangsa ini dengan Cara-NYA bukan dengan cara nafsu kita tentunya. 

Disamping itu mari kita kampanyaken nilai-nilai persatuan dan kesatuan Indonesia. Manfaatkan media sosial ini untuk menjalankan misi kemanusian dan kedamain tentunya. 

Bagi Mata Sosial papua adalah saudara kami, Papua adalah Indonesia, dan Papua juga adalah yang berjasa pada kemerdekaan Bangsa ini. Siapa yang tidak kenal pejuang kemerdekaan Papua salah satunya yang bernama Frans Kaisiepo.

Salam Mata Sosial

Salam hormat buat saudara-saudaraku seluruh warga Papua.

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI