Sukabumi Update

Batako Berganti Pabrik Korea, Catatan Dari Kampung Benteng “Negara Dolar” di Sukabumi

Oleh: @arie_acc054 (lassoarie073@gmail.com) netizen

Beberapa waktu lalu awak media lokal meliput aksi Unjuk rasa buruh PT HJ di Kampung Benteng Cicurug Kabupaten Sukabumi. PT HJ adalah satu dari tiga pabrik garmen yang berada di kawasan tersebut.

Sebelum perusahaan perusahaan Korea hadir, ekonomi masyarakat kampung Benteng yang berhawa sejuk itu tertumpu pada usaha percetakan Batako. Dari hasil produksi bahan bangunan tersebut, nama Kampung Benteng Cicurug tidak asing di telinga orang perkotaan terutama Jadebotabek.

Berada di kaki Gunung Salak, sebelah utara Kota Sukabumi ini, dulu dikenal sebagai sentra industri pabrik Batako. Puluhan pabrik Batako begitu mudah ditemui, berjejer disepanjang jalan raya perbatasan Bogor Sukabumi.

Usaha Batako ini sudah ada sejak tahun 70 an. Saat itu bahan baku utama teras (cadas) mudah di dapat, sementara kapur sebagai bahan utama lain juga mudah di dapat dari Cibadak Sukabumi.

Puluhan truk pengangkut kapur dan teras termasuk Batako jadi hilir mudik menghiasi jalan Kampung Benteng. Bos bos Batako memiliki truk truk sendiri dan saat itu ekonomi masyarakat setempat keadaan subur makmur, hingga mendapat julukan "Negara Dolar" (Yah saking hidup nya ekonomi masyarakat setempat).

Banyak perantau  asal pedalaman Sukabumi, Cianjur dan Banten datang untuk mengadu nasib ke Kampung Benteng sebagai perajin Batako. Namun kejayaan Batako di kampung benteng harus berakhir, memasuki tahun 2000 banyak pengusaha Batako yang gulung tikar, dipicu krisis ekonomi melanda sejak di tahun 1998.

Truk-truk milik bos batako banyak yang dijual. Batako mulai sulit diproduksi karena bahan utama yaitu sadas makin sulit didapat, karena banyak galian Cadas yang tutup karena tidak ada lagi bahan cadas yang bisa digali.

Kini usaha batako masih bisa ditemui namun jumlah bisa dihitung jari. Yang bertahan adalaj Batako Pres dimana pembuatan dengan menggunakan pres. Sedangkan batako tangan biasa yang cirinya ada dua lubang sedikit yang bertahan.

Kini pabrik batako banyak yang berubah jadi kontrakan. Terlebih ada tiga pabrik besar kini berada di kawasan tersebut. Warga yang tadinya bertumpu pada usaha batako kini berharap jadi buruh pabrik atau usaha dari keberadaan pabrik-pabrik ini.

Editor : Fitriansyah

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI