Sukabumi Update

5G, Peluang dan Hambatannya di Indonesia

Oleh: Marina Artiyasa

Dosen Teknik Elektro Universitas Nusa Putra Sukabumi 

Apa itu 5G itu dan kenapa orang -orang terus membicarakannya? dan kapan sampai di Indonesia?

5G itu adalah teknologi selular generasi ke  5, yang mempunyai kecepatan hingga mancapai 1 Gb/detik sehingga kita bisa download file film film dan mengakses youtube tanpa  jeda dan dimana dia mendukung banyak hal misalnya autonomous car atau  mobil yang bisa jalan tanpa supir, kemudian virtual reality, IOT, robotik, automatisasi di pabrik  dan banyak hal lainnya karena dia mempunya latency yang rendah, 5G bisa mendukung berbagai keperluan baik personal maupun industri, jadi itu kenapa 5G ditunggu -tunggu, tetapi mengadakan 5G di Indonesia tidaklah semudah itu karena proses untuk  menyelenggarakan  5G itu cukup rumit,  walaupun sudah banyak  operator seluler Tanah Air telah melakukan uji coba 5G, tapi sepertinya Indonesia belum akan menikmati teknologi jaringan kelima itu dalam waktu dekat. Ada begitu banyak  tantangan yang harus dihadapi untuk mengimplementasikan penerus 4G itu Bukan semudah kita membeli Hp 5G  atau membuat infrastruktur pendukungnya yang sangat mahal .Regulator di sini sebenarnya sudah melihat dan mengidentifikasi spektrum 5G mana yang cocok untuk Indonesia. Tapi di sini punya permasalahan sendiri dari negara lain. Kita sih berharap mudah-mudahan mereka bisa menyelesaikan kajiannya sehingga dapat segera mengalokasikan 5G," jelas Govermment Affair for South East Asia & Pasific Qualcomm Nies Purwati Sejauh ini ada tiga kandidat pita frekuensi yang ideal untuk digunakan untuk 5G, yakni 3,5 GHz, 26 GHz dan 28 GHz. Di Indonesia, tidak semua "bersih" dan bisa langsung digunakan, seperti 3,5 GHz yang masih dihuni oleh satelit untuk televisi, perbankan, dan telekomunikasi.

Ini pula yang membuat Indonesia harus tertinggal dalam penerapan 5G dari negara tetangga. Informasi dari Qualcomm adalah Singapura, Vietnam, Thailand, dan Malaysia tengah merencanakan jaringan 5G komersial pada 2019 dan 2020.

Beberapa negara sudah menerapkan 5G untuk kepentingan koneksi. Pabrikan ponsel pun tidak ketinggalan merespons dengan merilis hape 5G.

Perkembangan dunia yang begitu cepat memaksa koneksi internet yang lebih cepat. Kecepatan tidak lagi diukur dengan satuan mega per detik, namun giga. Dengan ini, negara-negara di dunia harus segera menerapkan teknologi 5G di wilayah mereka.

Beberapa negara sudah menerapkan 5G, dan pabrikan smartphone pun tidak mau melewatkan kesempatan ini. Samsung, Oppo, Xiaomi, dan Huawei merespons dengan mengeluarkan perangkat yang kompatibel dengan jaringan 5G. Produk tersebut adalah Oppo Reno 5G, Samsung S10 5G, Xiaomi Mi 9 Pro 5G, Mi Mix 4, dan Huawei Mate 30. Produk tersebut tergolong produk flagship, yang berarti harga produk tersebut termasuk tinggi karena memang beda peruntukannya.

Negara di dunia ini yang sudah menyediakan dan men ggunakan  teknologi 5G adalah Qatar, AS, China, Korea Selatan, Swiss, Inggris, Australia, Kuwait, dan Filipina. Dalam waktu dekat Singapura, Thailand, Vietnam, dan Malaysia akan mengadopsi 5G.

Untuk sementara ini, Indonesia belum ada tanda-tanda mengikuti negara lain untuk mengadopsi 5G. Proyek Palapa Ring yang akan rampung tahun ini belum memberi tanda bakal membuat Indonesia bisa mengakses teknologi 5G. Untuk sementara, kita harus puas dengan 4G dulu, Itupun belum sepenuhnya mendukung 4G masih banyak lokasi yang belum tercover  4G misalnya daerah pedesaan  dan banyak juga jaringan 4G yang belum stabil .

Masalahnya jika Anda kepincut beli hape 5G, besar kemungkinan Anda tidak akan menikmatinya untuk waktu dekat dan juga harganya masih mahal . Selain memang belum berniat mengimplementasi, jaringan yang ada pun masih mengecewakan. Meski sudah rata, tapi sinyal 4G di banyak daerah begitu minim. Internet cepat masih menjadi hal yang bisa dinikmati oleh kota-kota besar. Tidak lucu kalau membeli hape 5G sedangkan 4G saja masih jadi barang mewah. Ya kecuali tujuan Anda membeli itu hape karena fitur lain ya.

Harga hape 5G yang tinggi juga membuat teknologi 5G hanya bisa dinikmati oleh kalangan ekonomi menengah ke atas. Katakanlah memang Indonesia ingin ngebut untuk segera membangun infrastruktur yang mendukung teknologi 5G, lebih baik tiap daerah di Indonesia harus bisa menikmati jaringan 4G yang bagus dan merata terlebih dahulu, itu baru namanya pemerataan teknologi .

Walaupun banyak pekerjaan akan hilang karena  5G, tetapi kita harus tetap positif dan mencari p eluang lain yang masih terbuka, dan terus mengupdate ilmu kita sehingga kita tidak terlindas oleh jaman, karena banyak  profesi yang tetap terpakai  untuk mendukung teknologi terbaru, seperti programmer,  dan segala sesuatu pendukungnya.

Atau kalau ngebet  banget  ingin menikmati 5G, kita bisa berkunjung ke negara asia yang sudah mendukung 5G misalnya Korea Selatan , Jepang atau Amerika  disana WIFI saja sudah cepat, dan 5Gnya walau belum sepenuhnya 1 Gigabps/detik tapi sudah lumayan banget, dan biayanya juga tidak terlalu mahal ,eh tapi susah ya sekarang lagi pandemi , jadi bisa liat aja di youtube atau google untuk review 5G nya.

Mungkin ke depannya akan lebih baik jadi sabar saja yaa……nunggu di tahun tahun berikutnya.sekarang sih  4 g aja sudah cukup., kecuali kalau negara kita sudah siap dengan segalanya baik infrastruktur  regulasi maupun   perangkatnya juga sudah banyak yang mendukung.dengar-dengar sih tahun 2021 indonesia akan melakukan persiapan untuk 5g. Ada 3 provider yang sudah memenangkan lelang frekuensi  yaitu Smarfren, Telkomsel dan  Tri, sedangkan Indosat dan XL belum memnangkan lelang dan mungkin akan menyusul untuk lelang berikutnya.

Dari berbagai sumber 

Editor : Andri Somantri

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI