Sukabumi Update

Trend Penelitian Pendidikan Biologi Masa Kini, Masa Depan dan Animo Guru

Tugas guru selain mengajar, juga harus mampu menguasai berbagai kompetensi, salah satunya adalah kompetensi profesional. Ruang lingkup kompetensi profesional guru diantaranya mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai alat, media dan sumber belajar yang relevan, serta memiliki kemampuan berkomunikasi dalam bentuk tulisan ilmiah. 

Menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PermenPAN-mkmRB) No 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Pada Bab V disebutkan untuk Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) guru harus bisa membuat publikasi ilmiah untuk mendapatkan nilai PKB. Publikasi ilmiah yang dimaksud salah satunya adalah, publikasi ilmiah atas hasil penelitian atau gagasan inovatif pada bidang pendidikan.

Kondisi di lapangan menunjukkan bahwa kemampuan menulis bagi guru seringkali dikesampingkan karena padatnya tugas-tugas guru. Persepsi dari para guru adalah menulis merupakan pekerjaan yang sulit dan pekerjaan ini memakan waktu dan tenaga yang tidak sedikit. 

Trend Penelitian Biologi Masa Kini dan Masa yang akan Datang berpusat pada: 1) Hakikat Pendidikan Sains Sebagai Dasar Penelitian Pendidikan Biologi, 2) Karakter, Kompetensi Abad 21 dan Literasi Dasar Sebagai Kompetensi Utama Pendidikan dan Pengajaran Biologi, 3) Metode Asesmen yang Bervariasi Menjadi Dasar untuk Mengukur Kompetensi yang Kompleks, 4) Trend Penelitian Pendidikan Biologi Tantangan dan Peluang.

photoProgram Kampus Mengajar yang digagas UMMI. - (Istimewa)</span

Kecenderungan penelitian bidang pendidikan biologi diharapkan dapat memperhatikan dan mengaitkannya dengan kearifan lokal seperti pendekatan saintifik dan pembelajaran online. Artinya, peneliti hendaknya mengintegrasikan antara teori biologi dengan di kehidupan sehari-hari, melalui pendekatan saintifik serta bagaimana menciptakan pembelajaran online yang bermakna. Selain itu, diharapkan dapat menumbuhkan pembentukan karakter. Karekter itu berupa sikap ilmiah, meliputi: sikap ingin tahu (curiosity), sikap untuk mendahulukan bukti (respect for evidence), sikap. terbuka terhadap gagasan baru (flexibility), sikap kritis (critical reflection), sikap peduli terhadap lingkungan dan makhluk hidup (sensitivity to living things and evironment). 

Peneliti juga diharapkan berorientasi pada pengajaran dengan mengintegrasikan berbagai nilai, seperti nilai agama, nilai sosial, nilai budaya, nilai ekonomi, nilai intelektual, dan nilai pendidikan. Selain itu hendaknya peneliti melakukan perbaikan dalam pemilihan materi, baik dalam pembelajaran di kelas maupun ketika penelitian. Tema-tema yang sebaiknya diangkat, antara lain tentang: living organisms, bakteri, enzymes, food tests (seperti: karbohidrat, lipid, protein), photosynthesis, respiration, tropisms, plants and water. Peneliti juga perlu melakukan kajian pada materi.

Kajian ini diharapkan dapat lebih bermanfaat bagi kehidupan manusia di masa datang. Adapun objek kajian itu, antara lain: meliputi: plants, diffusion and osmosis, the sense of taste, respiration, sight, the sensory system, the heart. Penelitian juga dapat mengambil materi tentang microbiology, neurobiology, genetics, genomics, cell and molecular biology, ecology, evolution, and physiology. Selain itu, juga perlu mengkaji student learning or performance, student attitudes and beliefs, and concept inventories and validated instruments. Hal ini tentu saja demi kemaslahatan bersama. 

Ketertarikan para guru terhadap konten penelitian sangat bervariasi yakni ke arah literasi sains, literasi membaca, literasi numerasi, literasi lingkungan dan literasi dasar lainnya sebanyak, pendidikan sains sebagai bekal hidup, Pendidikan sains sebagai pengembangan thinking skills, Pendidikan biologi yang membangun mental bioenterprenership, Pendidikan STEM, Integrasi nilai, karakter dan agama dalam pembelajaran biologi, pembelajaran online, Asessment dalam pembelajaran biologi dan Asesmen Nasional.

Melihat animo dan semangat para guru terhadap penelitian, besar harapan terhadap guru-guru di Kabupaten Sukabumi untuk mengembangkan kemampuannya dalam menulis penelitian. Selain sebagai bagian dari kompetensi profeional guru, kemampuan menulis penelitian juga bisa dimanfaatkan sebagai salah satu pemenuhan dalam usulan kenaikan pangkat dan diharapkan para guru tidak menghadapi persoalan dalam kenaikan pangkatnya.

Penulis: Sistiana Windyariani | Dosen Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Muhammadiyah Sukabumi

E-Mail: windyariani@ummi.ac.id.

Editor : Herlan Heryadie

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI