Sukabumi Update

Juara MTQ Internasional, Komisi IV DPRD: Hasna Jadi Inspirasi Warga Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Hasna Shofwatul Azizah (13 tahun) Gadis cantik asal Kampung Cikarang Sasak Waluran Kabupaten Sukabumi yang mendapat pujian dari Gatot Nurmantyo di jejaring media soasial karena prestasinya menjadi Juara MTQ Internasional yang berlangsung di Abu Dhabi UEA (Uni Emirat Arab) mendapat apresiasi Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Anwar Sadad.

Anwar mengaku bangga dengan apa yang sudah ditorehkan gadis asal Jampang tersebut, dirinya berharap banyak warga Kabupaten Sukabumi terinspirasi atas prestasi yang sudah ditorehkan oleh Hasna.

"Saya merasa bangga ada generasi muda yang telah mengharumkan Indonesia di dunia internasional melalui jalur keagamaan, yakni MHQ tingkat Internasional," ungkapnya kepada sukabumiupdate.com. Kamis (19/7/2018).

Hasna tersebut, Kata Anwar, merupakan cicit dari salah seorang tokoh ulama Nahdlatul Ulama (NU) di Waluran yaitu Almarhum KH. Hasan Bisri, yang merupakan pendiri beberapa Pondok Pesantren di Kecamatan Waluran.

"Saya berharap Hasna menjadi figur baru generasi milenial bahwa mendalami dan menghafal Al Quran adalah hal mulia dan dapat membentuk karakter generasi muda yang hebat, sholeh/sholehah dan bertanggungjawab pada bangsa dan negara," jelas Anwar.

Namun dirinnya  juga mengingatkan kepada Hasna, juara itu hanya bonus dari proses perjuangan yang paling penting adalah pengamalan yang dapat diambil oleh Hasna dalam mempelajari, membaca, menghafalkan, memahami dan mengamalkan pesan dalam Alquran.

BACA JUGA: Senangnya Gadis Waluran Sukabumi Dipuji Gatot Nurmantyo di Media Sosial

"Intinya peran orang tua sangat sangat dibutuhkan dalam hal konteks pendidikan anak dan sebuah program yang harus segera dilaksanakan, orang tua tidak hanya berperan saat anak masih kecil saja, akan tetapi sesungguhnya peran orang tua juga terus belanjut ketika anak mulai remaja," beber Anwar.

Salah satunya, sambung Anwar, bentuk pendidikan orang tua yang tidak kalah pentingnya adalah motivasi dan keteladan, karena karakter orang dewasa maupun anak-anak pada dasarnya adalah peniru namun tentu saja dengan derajat tingkatan yang berbeda-beda.

"Anak itu peniru ulung akan senantiasa memperhatikan apa saja yang dilakukan oleh kedua orang tuanya, sedikit ataupun banyak, Selain hal itu tentu terpenting juga adanya perhatian pemerintah terhadap lembaga-lembaga pendidikan dan para pengelola, termasuk para tenaga pendidiknya," pungkasnya.

Editor : Ardi Yakub

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI