Sukabumi Update

Prostitusi Online Terbongkar, Diskominfo Kota Sukabumi Optimalkan Pengawasan Akun Medsos

SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah Kota Sukabumi, melalui Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) akan mendeteksi dan mengawasi akun media sosial yang memuat konten pornografi. Ini dilakukan pasca terbongkarnya bisnis esek-esek melalui akun media sosial twitter oleh Polres Sukabumi Kota beberapa waktu lalu.

Kepala Diskominfo Kota Sukabumi,  Gabril Sukarman mengatakan pihaknya akan berupaya optimal untuk mendeteksi dan mengawasi berbagai akun medsos yang berisi konten pornografi di Kota Sukabumi. Sehingga kasus prostitusi online tidak terulang.

“Kami kaget dan merasa  kecolongan, karena selama ini Diskominfo Kota Sukabumi hanya fokus mendeteksi dan mengawasi berbagai akun medsos yang berisi konten berbau sara dan provokasi serta menimbulkan keresahan masyarakat,” ujar Gabril dikutip dari website resmi Pemerintah Kota Sukabumi, Kamis (22/11/2018).

Diskominfo Kota Sukabumi akan mengoptimalkan pendeteksian dan pengawasan serta penganalisaan terhadap berbagai akun medsos yang berisi konten pornografi. Disamping berbagai akun medsos yang berisi konten berbau sara dan provokasi.

“Perlu diketahui, Diskominfo tidak memiliki kewenangan menutup akun-akun medsos tersebut. Namun apabila benar terbukti, pihak Diskominfo Kota Sukabumi bisa melaporkannya kepada Kemenkominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika) untuk dijadikan bahan penelaahan dan pengkajian,” tegasnya.

Hal tersebut sudah sering dilakukan pihak Diskominfo Kota Sukabumi, kata Gabriel, khususnya terhadap berbagai akun medsos memuat konten yang meresahkan mayasrakat. Sebab yang berhak memblokir atau menutup akun-akun medsos tersebut hanya Kemenkominfo.

BACA JUGA: Prostitusi Online di Indekos, Wali Kota Sukabumi: Kita Akan Bahas dengan DPRD

“Kami merasa kesulitan mendeteksi akun-akun medsos tersebut, karena menggunakan kode-kode khusus yang tidak bisa diketahui oleh seluruh netizen, untuk menyamarkan bahasa-bahasa sebenarnya. Disamping itu, para pria hidung belang dan PSK (Pekerja Seks Komersial) atau Mucikari, langsung melanjutkannya melalui saluran pribadi, sehingga sangat sulit untuk dideteksi,” paparnya.

Gabriel  mengajak kepada segenap lapisan masyarakat untuk berhati-hati dan bijak dalam menggunakan internet serta medsos. Apabila disalahgunakan bisa berdampak negatif.

“Selian itu, bagi segenap lapisan masyarakat terutama para orang tua agar senantiasa berupaya optimal meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan kepada anak-anaknya yang menggunakan internet atau ponsel pintar. Ini untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan oleh semua pihak,” pungkasnya.

Editor : Ardi Yakub

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI