Sukabumi Update

Fitra Menilai APBD Kota Sukabumi Tak Berpihak Pada Masyarakat

SUKABUMIUPDATE.com -  Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Sukabumi, menilai APBD TA 2019 Kota Sukabumi belum berpihak pada masyarakat dan cenderung hilangnya moral etik dalam alokasi anggaran.

Direktur Fitra Sukabumi, AA Hasan mengatakan hal itu dilihat dari seberapa besar anggaran yang dialokasikan kepada publik. Pasalanya APBD itu adalah salah satu fungsi bagaimana melakukan pemerataan ekonomi, kemudian berdampak pada kesejahteraan masyarakat.

BACA JUGA: FITRA Kritisi Anggaran Makan - Minum Tiga OPD Kota Sukabumi

"Misalnya asuransi kesehatan kepala daerah dan wakilnya itu lebih besar jika dibandingkan dengan program peningkatan gizi masyarakat," ujarnya usai diskusi mingguan sukabumiupdate.com, Sabtu (16/2/2019).

Artinya masyarakat dalam posisi ini, kata Hasan tidak diuntungkan dengan pola alokasi anggaran seperti ini. Atau kemudian jika dibandingkan dengan alokasi makan minum (Mamin) Kota Sukabumi sekitar Rp 17 miliar lebih.

Lebih jauh Hasan membandingkan dengan alokasi makan minum di Dinas Kesehatan (Dinkes). "Kalau dibandingkan program perbaikan gizi masyarakat hanya 0,01 persen dari makan minum Dinkes," paparnya.

Menurutnya pemerintah paling tidak bisa melakukan efisiensi anggaran pada proses awal perencana anggaran atau RAPBD agar bisa dialokasikan ke bidang - bidang yang lain.

"Alokasi makan minum itu bisa diefisiensinkan, karena kepala daerah punya kewajiban untuk mengkontrol tim anggaran pemerintah daerah dan ditekankan untuk meriview perencanaan anggaran di setiap SKPD," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Kota Sukabumi, Dida Sembada menegaskan orientasi belanja daerah dialokasikan kepada masyarakat.

BACA JUGA: Catatan Fitra tentang Ruang Gelap APBD Kota Sukabumi

"Sesuai dengan undang - undang tentu dialokasikan untuk kepentingannya masyarakat," katanya.

Menurut Dida, penilaian Fitra terhadap anggaran Mamin lebih besar dari program perbaikan gizi perlu ada klarifikasi data.

"Harus membedah data APBD dulu jika ingin mengetahui anggaran yang dihabiskan Mamin. Jika hanya dibandingkan dengan itu tidak menarik. Kalau programnya cukup sampai disitu kan bukan persoalan," tandasnya.

Editor : garis

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI