Sukabumi Update

Bahas RUU Ngaco, Diskusi Mahasiswa Sukabumi dan Anggota DPR RI Panas

SUKABUMIUPDATE.com - Debat panas terjadi antara perwakilan mahasiswa Sukabumi dengan anggota DPR RI Dapil Jabar IV, Muraz dan drh Slamet. Debat yang terjadi dalam kegiatan Dialog Publik dengan tema Partisipasi Publik Mewujudkan Restorasi Demokrasi Indonesia tersebut, menindaklanjuti tunutan mahasiswa soal penolakan terhadap RUU KPK, RUU KUHP dan RUU bermasalah lainnya.

"Ini tindak lanjut aksi tanggal 25 kemarin. Kita menanyakan, tindak lanjut tuntutan kita sejauh mana. Setelah dialog ini kita akan mengkaji lebih jauh lagi dan mengawal apa yang menjadi kebijakan dari pemerintah. Menurut saya aspirasi kami kemarin itu belum tersampaikan dan hari ini pun belum ada goal yang konkret," ucap Koordinator Aliansi BEM Sukabumi (ABSI), Taopik Ismail.

BACA JUGA: Unjuk Rasa Ribuan Mahasiswa Sukabumi Bubar, DPRD Diminta Aktif Batalkan RUU Bermasalah

Dalam diskusi, nampak hadir anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat dan PKS, Mohamad Muraz dan Slamet. Slamet menuturkan, di dalam UU KPK tersebut ada hal yang baik dan buruk. Tentu, hal yang buruk harus dihilangkan dan hal baik didukung.

"Tinggal masalahnya nanti kalau sudah di dalam forum itu harus diputuskan. Nanti bisa dilihat pendapat akhir kita, yang pelemahan-pelemahan itu kita beri catatan, seperti adanya Dewan Pengawas. Sudah saya tawarkan juga kepada mahasiswa, kita bertemu lagi di forum yang terbuka, bawa draftnya dan kaji bersama. Bukan persoalan puas dan tidak puas, kalau saya ditodong diberi cek kosong pun saya tidak berani. Mari bangun budaya literasi dengan baik," ucap Slamet kepada sukabumiupdate.com, Senin (14/10/2019).

BACA JUGA: Ragam Poster Nyeleneh Pada Aksi Mahasiswa Sukabumi Tolak RUU Bermasalah

Sementara itu, Muraz mengatakan, kegiatan diskusi yang diselenggarakan hari ini sangat baik. Ia menilai, kegiatan tersebut menjadi inovasi dari BEM Sukabumi. "Daripada capek belum jelas. DPR RI ada di setiap dapil. Jadi kalau tidak berhasil baru demonstrasi. Sekarang juga demo tidak dilarang. Kalau gini lebih banyak manfaatnya," tutur Muraz.

BACA JUGA: Polisi dan Mahasiswa di Sukabumi Salat Gaib Untuk Randi yang Tewas Dalam Demo

Menanggapi tawaran untuk mengadakan diskusi lebih lanjut, Koordinator ABSI Taopik Ismail menanggapi tawaran tersebut dengan positif. Taopik menyebut, diskusi lanjutan nanti dapat menjadi wadah bagi pihaknya mempersiapkan apa yang akan dibahas.

"Akan kita buatkan lagi forumnya. Untuk saat ini, kita masih mengawal tuntutan kita yaitu UU KPK dan RUU KUHP dan apa sikap yang dikeluarkan presiden di pusat," pungkas Taopik.

Editor : Herlan Heryadie

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI