Sukabumi Update

25 ASN Pemkab Sukabumi Diberi Tugas Ekonomi Kawasan, Iyos: Termasuk Awasi Pungli Wisata

SUKABUMIUPDATE.com - Sebanyak 25 Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kabupaten Sukabumi mengikuti pendidikan dan pelatihan (Diklat) teknis pengelolaan pengembangan dan pembangunan ekonomi berbasis kawasan, di Kantor Badan Kepegawaian Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BKPSDM).

BACA JUGA: 2020 Bakal Dibangun Rumah Sakit dan Universitas Kedokteran di Sukabumi

Diklat yang dilaksanakan selama 11 hari, mulai dari 3 sampai 14 Februari 2020 itu dibuka secara langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi, Iyos Somantri.

Dikutip dari media sosial Pemerintah Kabupaten Sukabumi, peserta Diklat terdiri dari pengawas dan pelaksana yang tersebar di wilayah Geopark, kawasan ekonomi wisata Gede Pangrango, dan daerah perbatasan yang terhubung.

Seperti halnya di Geopark Ciletuh-Palabuhanratu mencakup delapan Kecamatan, Gede Pangrango enam Kecamatan, dan kawasan perbatasan terhubung kepada dua kecamatan. Selain itu, Diklat pengembangan pembangunan ekonomi berbasis kawasan tersebut juga dihadiri beberapa dinas terkait.

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Iyos Somantri mengapresiasi Diklat tersebut. Apalagi kegiatan itu bisa menambah wawasan, ilmu pengetahuan, kapasitas, dan keterampilan. "Dalam waktu dua minggu ke depan, peserta diklat ini bisa menambah wawasan ilmu pengetahuan, kapasitas, dan keterampilan," ujarnya.

Menurut Iyos, Kabupaten Sukabumi sangat kaya, mulai laut hingga seni budaya ada di kabupaten terluas ke dua di Jawa dan Bali ini. Maka istilah Gunung, Rimba, Laut, Pantai, Sungai dan Seni Budaya (Gurilaps) sudah lama disematkan ke Kabupaten Sukabumi.

BACA JUGA: Sederhanakan Birokrasi, Jabatan Fungsional OPD di Kabupaten Sukabumi Mulai Dipetakan

"Kekayaan ini tak bisa dimanfaatkan begitu saja oleh masyarakat. Mengelola bumi ini, harus dengan pendekatan manajemen dan tata kelola yang baik," ucapnya.

Tidak hanya itu, dalam pengembangan ekonomi wisata dibutuhkan berkolaborasi pentahelix. Sebab, tidak bisa bekerja secara sendiri-sendiri.

"Harus adanya kolaborasi antara akademisi, pengusaha, pemerintahan, komunitas, dan media. Lima ini harus berkolaborasi. Dalam kontek hari ini, ialah pemberdayaan. Makanya setelah masa diklat, akan dicek ke lapangan," tambahnya.

Pasalnya, dalam sektor pariwisata sangat mendongkrak. Apalagi dengan kekayaan yang indah dan melimpah. Tak hanya itu, Pariwisata harus menjadi lokomotif pembangunan.

"Sektor pariwisata ini multiplayer efek. Tugas yang ada di kawasan ekonomi wisata itu harus bisa mengajak masyarakat ramah terhadap wisatawan, termasuk cegah pungli dan tingginya harga makanan yang dijual. Saya ingin dimonitor sampai sedetail itu," terangnya.

Sementara itu, Kepala BKPSDM Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman menambahkan, hasil dari kegiatan ini bisa meningkatnya kompetensi pembangunan ekonomi berbasis kawasan yang difokuskan pada sektor pariwisata. 

"Sehingga dapat meningkatkan pembangunan ekonomi berbasis kawasan pada sektor pariwisata," tandasnya.

Dalam kegiatan tersebut, Sekda secara simbolis mengalungkan tanda peserta. Dilanjutkan pembacaan janji peserta diklat.

Editor : garis

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI