Sukabumi Update

Pejabat dan Jurnalis di Kota Sukabumi Bahas Pemandu Lagu di Coffee Morning Kedua

SUKABUMIUPDATE.com – Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Sukabumi Didin Syarifudin menegaskan, siap memfasilitasi alih fungsi pekerja Pemandu Lagu (PL). 

BACA JUGA: Cara Wali Kota Sukabumi, Buka Kran Komunikasi Publik, Coffee Morning With Mayor

Hal itu disampaikan Didin saat menghadiri Coffee Morning bersama awak media, di Balaikota Sukabumi, Selasa (25/2/2020). Hadir dalam kesempatan itu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala BPBD Kota Sukabumi.

"Penyebarluasan informasi pelatihan sudah kami lakukan. Bila mereka mau beralih fungsi dari PL ke yang lain, Insya Allah kita siap memfasilitasi itu," ujarnya.  

Kalau ke arah sana, ia mengaku akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) dan mengarahkan mereka (PL) agar mau beralih fungsi menjadi tenaga kerja lain. "Seperti tenaga tata rias, dan lainnya," tandasnya.

Coffee Morning yang digelar di Balaikota Sukabumi, Selasa (25/2/2020).//FOTO: OKSA BC.

Selain Disnakertrans Kota Sukabumi memaparkan terkait ketenagakerjaan. Dalam Coffee Morning itu, dua instansi lainnya, yakni BPBD dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dinas P dan K) menyampaikan program kerja yang sudah disusun, serta permasalahan yang ada. 

BACA JUGAKumpulkan Jurnalis, Fahmi Minta SKPD di Kota Sukabumi Tak Alergi Media

Kepala BPBD Kota Sukabumi Asep Suhendrawan dalam kegiatan itu menyampaikan, bencana kebakaran yang banyak terjadi tahun 2019 lalu didominasi oleh peristiwa kebakaran lahan. "Begitupun dengan bencana banjir yang disebabkan oleh persoalan saluran air dan drainase," ucapnya.

Terakhir, Kepala Dinas P dan K, Kota Sukabumi Nicke Siti Rahayu mengatakan, kenakalan remaja dan penanggulangannya tidak bisa hanya dilakukan oleh satu dinas, akan tetapi perlu terciptanya kolaborasi.

"Salah satu programnya adalah Student Camp, dimana indikatornya adalah mengurangi angka tawuran. Kita terus memantau dan anak yang mengikuti Student Camp tersebut adalah anak yang memang sudah diidentifikasi dan masuk kriteria peserta Student Camp. Student Camp sendiri baru satu kali dilaksanakan pada tahun 2019 dengan lulusan 160 orang. Satu tahun satu kali. 2020 sedang pendataan peserta, karena perlu mengidentifikasi anak-anaknya. Peserta Student Camp adalah siswa SMP dan SMA," ungkapnya.

Editor : garis

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI