Sukabumi Update

Kenapa 300 Siswa Setukpa Polri Tidak Masuk Data ODP Kota Sukabumi, Ini Penjelasannya!

SUKABUMIUPDATE.com – Sebagian warga masih bingung dengan data penanganan covid-19 Kota Sukabumi. Terutama pasca ditetapkan 300 lebih siswa Sekolah Tinggi Pembentukan Perwira (Setukpa) Lembdikpol Polri sebagai ODP (Orang Dalam Pemantauan) positif hasil rapid test covid-19, dan saat ini dalam kondisi sehat tengah menjalani isolasi diri di dalam komplek lembaga pendidikan Polri yang berada di Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi.

Data ODP ratusan siswa setukpa ini memang tidak masukan kedalam data penanganan Covid-19 Pemkot Sukabumi yang setiap hari rilis ke publik oleh media center. Terbaru, media center gugus tugas Covid-19 Kota Sukabumi hari ini Sabtu, 4/4/2020, merilis jumlah total ODP 168 orang, dimana 81 masih dalam pemantauan dan 87 selesai pemantauan.

Dalam berbagai kesempatan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menegaskan penanganan 300 siswa setukpa yang saat ini tengah menjalani isolasi di dalam kompleks pendidikan dilakukan langsung oleh lembaga Polri melalui setukpa lemdikpol di Kota Sukabumi. Ini yang membuat 300 siswa setukpa tidak dimasukan dalam data ODP yang tengah ditangani Pemkot Sukabumi.

BACA JUGA: Update 4/4/2020: 87 ODP di Kota Sukabumi Selesai Pemantauan, 15 PDP Sembuh

Pemerintah daerah hanya melakukan upaya tracing pada warga Kota Sukabumi terutama yang tinggal, beraktivitas dan sempat berinteraksi dengan ODP siswa setukpa. Penanganan covid-19 yang terpisah antara Pemkot Kota Sukabumi dan Polri dalam hal ini Setukpa Lemdikopol juga ditegaskan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. 

Dalam wawancara dengan salah satu tv swasta nasional, Jumat kemarin Emil menegaskan bahwa saat ini kondisi para siswa kepolisian ini sehat dan ditangani langsung oleh tim kesehatan Polri.Selain tracing, langkah yang dilakukan sesuai permintaan pemerintah provinsi Jawa Barat. 

Kemarin Pemerintah Kota Sukabumi melakukan upaya mengurangi aktivitas warga (umum) di sekitar komplek Setukpa.  Pemkot melakukan pengalihan arus lalu lintas di Jalan Bhayangkara Kota Sukabumi dan mendirikan sejumlah posko penjagaan dan pendataan di akses jalan menuju Kompleks Setukpa.

“Untuk warga khusus sekitar lokasi, saya berharap tidak perlu panik, tenang, pengalihan arus ini adalah hal yang biasa dalam proses PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Jadi mari sama-sama kita jalani proses ini dengan sebaik-baiknya.” Jelas Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi Jumat kemarin kepada wartawan.

BACA JUGA: Penjelasan Resmi Soal Pengalihan Arus di Jalan Bhayangkara Kota Sukabumi, Jangan Panik!

Wali Kota juga menegaskan area tersebut sudah clear dari kegiatan terutama terkait masa isolasi ratusan siswa Setukpa yang saat ini berstatus ODP. "Sepengetahuan saya sekarang sudah tidak keluar masuk ya, jadi memang sudah di dalam seluruhnya," pungkas Fahmi. 

Soal kondisi terkini ratusan siswa setukpa di Kota Sukabumi, Kepala Pusat Kedokteran Kesehatan (Kapusdokkes) Polri, Brigjen Musyafak usai meninjau langsung proses isolasi di komplek setukpa, tanggal 1 April 2020 silam menegaskan bahwa warga Kota Sukabumi tidak perlu panik dan khawatir.

"Perlu kita ketahui bahwa pelaksanaan rapid test tidak menjamin yang bersangkutan positif COVID-19. Karena rapid test akurasinya hanya kurang lebih 80 persen dan itu pun tidak khusus COVID-19," kata Musyafak. Kendati demikian, lanjut Musyafak, 300 siswa Setukpa tersebut tetap diperlakukan seperti ODP, selain proses belajar mengajar di Setukpa dihentikan sementara.

BACA JUGA: Polri Ungkap Kondisi 300 Siswa Setukpa di Kota Sukabumi Positif Covid-19 Versi Rapid Test

"Kita memberikan menu tambahan untuk tambahan stamina sekaligus memberikan obat-obatan. Salah satunya kemarin pemberian injeksi vitamin 1.000 miligram dengan harapan ada daya tahan tubuh yang tinggi. Sehingga kalau memang terinfeksi virus, tubuh bisa meng-counter," lanjutnya.

Masih kata Musyafak, dalam isolasi 14 hari diberikan tablet Vitamin C dan lainnya untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Kemudian di hari ke-15 nanti akan dilakukan pemeriksaan SWAB dan PCR.

"Mulai kemarin juga kita sudah melakukan foto rontgen untuk mengetahui apakah sudah ada gangguan ke dalam paru-parunya, merupakan tanda-tanda pneumonia atau tidak. Ternyata dari hasil foto rontgen semuanya dalam batas normal. Artinya apa, artinya tanda-tanda gangguan pneumonia negatif," katanya lagi.

Ia juga menjamin masyarakat yang tinggal di lingkungan sekitar Setukpa tidak akan terpapar. Ia juga mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir. "Luas Setukpa ini adalah 40 hektare, jadi dijamin masyarakat sekitar tidak akan terpapar. Karena yang bersangkutan 300 siswa ini diisolasi di dalam asrama. Jadi perlu disampaikan disini bahwa pelaksanaannya diisolasi di satu tempat. Kegiatannya hanya olah raga ringan dan berjemur setelah itu kembali sebagaimana pelaksanaan isolasi.

 

Editor : Fitriansyah

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI