Sukabumi Update

BLT DD Covid-19 Tegallega Sukabumi Untuk TBRA? Kades: Bukan Dipotong Tapi Sumbangan

SUKABUMIUPDATE.com - Peresmian Taman Bermain Ramah Anak (TBRA) di Desa Tegallega, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi, menuai sorotan.

Beredar kabar peresmian TBRA oleh Istri Bupati Sukabumi sebagai Ketua TP PKK, Yani Jatmika Marwan di Lapang Desa Tegallega, pada Selasa tanggal 7 Juli 2020 dimodali uang Bantuan Langsung Tunai Dana Desa atau BLT DD Covid-19 yang dipotong dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM). 

Kepala Desa (Kades) Tegallega Fuad Abdul Latif membantah kabar tersebut. Kepada sukabumiupdate.com, Rabu (15/7/2020) melalui sambungan telepon Fuad menjelaskan yang terjadi bukan pemotongan tapi sumbangan dari para penerima manfaat BLT DD Covid-19 demi terwujudkan Taman Bermain Ramah Anak di Desa Tegallega.

BACA JUGA: Dugaan BLT Janda Bojongjengkol Sukabumi Dipotong? Kades: Untuk Ongkos Ojek

Hal ini sudah dikomunikasi kepada KPM melalui ketua RT sebelum pembagian BLT DD tahap kedua itu. Dalam obrolan tersebut, Fuad menyampaikan bahwa di desanya akan ada program TBRA dan desa tidak memiliki anggaran. 

"Saya sempat berkumpul dengan para RT tetapi tidak secara keseluruhan dan dilakukan dibeberapa tempat, sambil ngobrol sambil ngopi. Saya minta timbang saran karena desa akan menghadapi kegiatan (TBRA) namun tidak memiliki uang," jelasnya.

Kemudian ada saran meminta keikhlasan dari para KPM yang menerima BLT DD itu menyisihkan uang bantuan Covid-19 tahap kedua untuk mendukung program TBRA tersebut. "Awalnya kita akan coba (meminta keikhlasan dari para KPM menyisihkan) Rp 100 ribu (dari BLT DD yang diterima sebesar Rp 600 ribu)," tegasnya. 

BACA JUGA: BLT DD Gunungbatu Sukabumi Dipotong RT, Anak Penerima Bantuan Protes

Fuad pun sudah memperingatkan para ketua RT agar hati-hati saat berkomunikasi dengan KPM, karena tidak boleh ada pemotongan atau penyisihan. Tiba lah pembagian BLT DD Tahap kedua ini, dimana 161 KPM yang terdaftar di Desa Tegallega mendapatkan bantuan, dimana penyalurannya oleh tim di setiap kedusunan didampingi oleh BPD Tegallega ke rumah tangga sasaran.

Dalam pembagian itu, Fuad mendapatkan laporan ada sebagian KPM yang setuju dan menyumbangkan sedikit dana BLT DD untuk program TBRA. Namun ada juga KPM yang kurang merespon baik. 

"Sebagian diantaranya ada (KPM yang memberikan) secara sukarela, ada juga KPM yang ikut menyisihkan karena melihat yang lain menyisihkan. Jadi rela tidak rela," jelasnya.

BACA JUGA: Kades Bojonggenteng Sukabumi Jelaskan Alasan RT Potong BLT Dana Desa

Uang pun terkumpul dan Fuad mengakui uang yang digunakan untuk kerja bakti pembangunan TBRA sekitar Rp 2,4 jutaan. "Jadi diluruskan bukan digunakan untuk acara peresmian seremoninya tapi kita gunakan untuk kerja bakti sosial pembangunan TBRA itu, karena program dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Sukabumi itu hanya memberikan alat bermain anak tidak ada dana pembangunan," jelasnya.

Fuad menyatakan, dalam pelaksanaan pembangunan TBRA itu warga gotong royong. Uang tersebut habis dipakai untuk memenuhi kebutuhan warga bergotong royong membangun TBRA seperti makan,minum dan lainnya.

Fuad menyatakan, tidak tepat kalau ada yang bilang sumbangan itu digunakan acara seremonial peresmian TBRA apalagi disebutkan BLT DD digunakan untuk menyambut Istri Bupati sebagai Ketua TP PKK Kabupaten Sukabumi yang hadir pada peresmian itu. 

BACA JUGA: Lagi BLT DD Rp 600 Ribu Dituding Dipotong, RT dan Kades Sirnasari Sukabumi Ungkap Faktanya

"Ingin dipilah itu antara acara seremonial dengan kegiatan persiapan membangun (TBRA). Uang itu untuk persiapan membangun TBRA," jelasnya.

Mengenai TBRA, Fuad menyatakan Desa Tegallega mendapatkan bantuan dari DP3A Kabupaten Sukabumi berupa Alat Permainan Edukatif (APE) dari 7 unit terdiri dari ayunan letter A, jungkitan isi 4, korsel, lorong drum, jembatan pelangi kemudian perosotan dan ayunan segi enam besar.

Sedangkan desa harus mempersiapkan tempat untuk APE tersebut. Dari sana pihak desa berinisiatif membuka taman bermain. "Jadi kalau program DP3A disana itu ada desa ramah anak, otomatis harus ada taman bermain ramah anak seperti itu, ada juga kampung ramah anak. Kemarin kita deklrasi sekolah ramah anak yang dirangkaikan dalam kegiatan (peresmian TBRA)," jelasnya.

Editor : Andri Somantri

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI