Sukabumi Update

Ini Penyebab Kota Sukabumi Naik Lagi ke Zona Oranye Pada Peta Risiko Covid-19

SUKABUMIUPDATE.com – Sempat turun dan berada di zona kuning (rendah) pada peta risiko penyebaran covid-19 selama beberapa pekan, per hari ini Kota Sukabumi kembangi ke zona oranye (Sedang). Dibalik tingginya angka kasus covid-19 yang ditemukan dalam beberapa pekan terakhir yang memicu perubahan zona, upaya tracing dari pasien terkonfirmasi positif corona di Kota Sukabumi menjadi yang terbaik di Jawa Barat.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, dr Rita Fitri mengakui jika lonjakan kasus yang ditemukan dalam sepekan terakhir, membuat zona risiko penyebaran covid-19 kembali ke zona sedang atau oranye. “Hari ini Kota Sukabumi kembali ke zona orannye karena kasus naik luar bisa,” jelasnya di grup whatsapp media center Kota Sukabumi, Senin (16/11/2020).

Dalam update harian Senin, kasus terkonfirmasi positif di Kota Sukabumi kembali kembali bertambah. Tercatat ada 6 kasus baru, yang tersebar di Kecamatan Gunungpuyuh, Citamiang, Baros dan Cikole.

Selain itu hari ini, kasus kematian pasien covid-19 di Kota Sukabumi juga bertambah dari Kecamatan Gunungpuyuh, dengan penyakit penyerta (komirbid) jantung.  Total kasus positif Covid-19 di Kota Sukabumi kini berjumlah 655 orang, 183 di antaranya menjalani isolasi, 459 lainnya sembuh atau selesai (70,1 persen), serta 13 kasus pasien positif meninggal dunia (2 persen).

BACA JUGA: Update 16/11: Pasien Komorbid Meninggal, Kota Sukabumi Naik Lagi ke Zona Orange Covid-19

Lonjakan kasus ini menurut Rita Fitri tidak terlepas dari upaya terus menerus tim di lapangan untuk menemukan potensi warga yang terpapar. Dari enam ketagori KPI (key performance indikator) yang mejadi penilaian zona kewaspadaan peta riziko penyebaran covid-19, Kota Sukabumi terbaik untuk tracing.

“Ini adalah upaya untuk menemukan potensi kasus baru dari pasien pasien terkonfirmasi sebelumnya yang dilakukan oleh tim satgas wilayah (puskemas). Termasuk dari warga tanpa riwayat karena saat ini sudah masuk fase 4 (komunitas)dimana sulit menurut informasi dugaan terpapar dari seseorang,” sambungnya.

BACA JUGA: Kota Sukabumi Kembali ke Kuning, Tiga Daerah di Jabar Masuk Zona Merah Covid-19

Untuk kategori treatmen atau menangani kasus-kasus positif yang sudah terkonfirmasi berdasarkan haji uji PCR, Kota Sukabumi berada diperingkat kedua setelah Sumedang. “Untuk kategori result atau keseluruhan dari proses ini, kita berada di posisi ketiga terbaik di Jawa Barat, dibawah Kabupaten Ciamis dan Cianjur,” ungkap Rita.

Untuk menekan potensi penyebaran yang terus meluas, ia berharap kesadaran bersama warga Kota Sukabumi dalam memutus matarantai covid-19. 3 M (masker, menjaga jarak dan mencuci tangan) wajib diterapkan oleh seluruh masyarakat. 

“Sementara untuk pasien terkonfirmasi positif covid-19 yang menjalani isolasi mandiri juga diminta tertib untuk mengiisolasi diri selama 14, demi menjaga kesehatan bersama, keluarga, tetangga dan masyarakat. Saya akuin poin ini masih rendah, tidak jarang kami minta bantuan petugas kepolisian dan TNI wilayah,” pungkasnya.

Ingat pesan ibu: Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.

 

Editor : Fitriansyah

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI