Sukabumi Update

Waswas PMK Jelang Idul Adha, Peternak di Sukabumi Minta Vaksin Didistribusikan

SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah peternak meminta pemerintah segera mendistribusikan vaksin penyakit mulut dan kuku atau PMK. Salah satunya disampaikan Dian (47 tahun), pemilik peternakan di bekalang Alun-alun Cisaat, Kabupaten Sukabumi.

Dian mengatakan wabah PMK membuat harga kambing yang dijualnya naik menjelang Idul Adha tahun ini. Menurutnya, harga kambing saat ini naik mulai Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta, dari tahun sebelumnya. Selain PMK, kenaikan juga dipengaruhi kualitas hewan.

"Berdampak terhadap harga kambing. Kalau sapi tidak. Harga di tempat kami, sapi Rp 21 juta hingga Rp 30 juta. Sedangkan kambing Rp 3 juta hingga Rp 6 juta," kata dia kepada sukabumiupdate.com, Ahad (26/6/2022).

Dian mengaku peternakannnya sudah memiliki surat keterangan dari Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi. Surat edaran vaksin PMK pun sudah diterima Dian. "Semua hewan sudah dites kesehatannya, hasilnya negatif dan aman untuk dijual," katanya.

Baca Juga :

PMK berdampak buruk dan membuat penjualan menurun. Dian menyebut penjualan sapi tahun ini turun hingga 50 persen dari tahun sebelumnya. Sementara kambing, dia baru menjualnya tahun ini. "Biasanya sapi 50 ekor, sekarang 25-30 ekor," ucapnya.

Dian berharap vaksin PMK segera didistribusikan kepada para peternak agar tidak mengeluarkan biaya lebih untuk mencegah PMK.

Berdasarkan data Dinas Peternakan, dari awal kasus pertama pada 18 Mei 2022 hingga 23 Juni 2022, total ada 351 kasus PMK di Kabupaten Sukabumi. Ratusan kasus PMK ini diduga berasal dari hewan kiriman luar daerah kemudian menular ke ternak lokal.

Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi Dedah Herlina sebelumnya mengatakan Kabupaten Sukabumi telah mendapat jatah vaksin PMK sebanyak 3.400 dosis dari pemerintah pusat melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat.

Menurut Dedah, vaksin PMK ini dikhususkan bagi peternak rakyat. Ia memastikan vaksin PMK hanya bagi hewan ternak seperti sapi dan kerbau yang belum terpapar. “Kalau yang sudah terpapar vaksinasinya nanti setelah enam bulan dari sembuh,” kata dia.

REPORTER: CRP/GIANNI FATHIN RABBANI

Editor : Oksa Bachtiar Camsyah

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI