Sukabumi Update

10 Rumah dan 1 Masjid: Dampak Terjangan Banjir Rob di Pesisir Rawakalong Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Warga yang bermukim di sekitar Pantai Rawakalong, Kelurahan Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, tetap bertahan di rumahnya kendati diterjang banjir rob akibat gelombang tinggi, Minggu, 3 Juli 2022. 

Berdasarkan data dari pemerintah Kelurahan Palabuhanratu, titik kerusakan paling parah gelombang tinggi berada di Kampung Rawakalong RT 01/32. Di lokasi ini terdapat 10 rumah milik warga yang terdampak bencana banjir rob. 

Baca Juga :

Rinciannya satu rumah jebol bagian dinding belakang, kemudian tujuh rumah dan sebuah masjid terendam banjir rob.

Gelombang tinggi dilaporkan mulai terpantau sejak Sabtu malam 2 Juli 2022. Peristiwa banjir rob atau puncaknya terjadi pada hari Minggu 3 Juli 2022 pukul 10.00 sampai dari 11.30 WIB. Ketinggian ombak diperkirakan 5 meter.

Meski pasca kejadian sudah ada imbauan agar mengungsi sementara untuk antisipasi kemungkinan gelombang besar susulan di malam hari, terpantau pada Senin sore (4/7/2022) mayoritas warga yang terdampak banjir rob memilih untuk bertahan di rumah.

Salah satunya Dede Reni (45 tahun). Ia awalnya sempat mengemas barang, namun memutuskan untuk tidak jadi mengungsi karena merasa gelombang ombak sudah mulai tenang. Meski begitu, Dede mengaku masih was was air laut kembali menggenangi rumahnya.

“Kalau kepikiran mah emang sih waswas, takutnya malam [kejadian gelombang tinggi],” ujarnya kepada sukabumiupdate.com.

Dia mengaku ada arahan dari pemerintah untuk pindah,namun dia memilih untuk bertahan. Yang ia minta kepada pemerintah yaitu bisa kembali membangun tembok beton pemisah pantai dengan pemukiman yang telah jebol oleh ombak besar.

“Kalau bisa mah bangun lagi tembok sama tanggul yang jebol,” ujarnya.

Selain itu, ia juga meminta agar sampah yang berserakan di jalan imbas banjir kemarin bisa dibersihkan oleh pemerintah daerah.

“Apalagi disini akses wisata, takutnya di sampah yang berserakan itu ada pecahan kaca atau paku, kan bahaya, tolonglah dibersihin,” tuturnya.

Seusai kejadian, Dede mengaku langsung didata oleh kelurahan dengan dimintai KTP dan KK.

“Katanya bakal ada bantuan, tapi sampai sekarang sepotong roti juga ga ada. Bantuan sekecil apapun nantinya kami berterima kasih,” tandasnya.

Sementara itu, Lurah Palabuhanratu Hendri mengatakan, pada pukul 09.00 WIB Senin 4 Juli 2022, situasi gelombang dinyatakan aman.

“Pasca kejadian kami langsung berkoordinasi dengan RT dan RW serta P2BK BPBD Kecamatan Palabuhanratu serta mengunjungi lokasi kejadian untuk membantu evakuasi dan mendata jumlah korban hingga bangunan terdampak,” ujar Hendri. 

Menurut Hendri, akibat kejadian ini terhitung kerugian yang diderita warga kurang lebih Rp 20 Juta.

Terpisah, Sekretaris RT 01/32 Kampung Rawakalong, Indri mengatakan, usai kejadian pihaknya langsung berkoordinasi dengan kelurahan, Pol Airud Polres Sukabumi dan Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi.

“Dari Dinsos besok [Selasa 5 Juli 2022] akan ada bantuan sementara berupa sembako bagi warga yang rumahnya terdampak,” ujarnya.

Editor : Andri Somantri

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI