Sukabumi Update

Alendra-Alendri, Cerita Balita Kembar Penderita Stunting di Purabaya Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Kasus meninggalnya balita gizi buruk bernama Ane Azkia Nurhayid di Kampung Pengkolan RT 07/02, Desa Purabaya, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi, Sabtu, 17 September 2022, menjadi sorotan. Beberapa pihak kini bergerak mendukung pemerintah menekan angka stunting.

Semangat itu dilakukan anggota TNI dengan mengunjungi balita kembar penderita stunting di Kampung Lebaksiuh RT 03/03 Desa Citamiang, Kecamatan Purabaya. Adalah Alendra dan Alendri, balita kembar laki-laki anak pasangan Jamilah dan Acun. Keduanya lahir delapan bulan lalu saat usia kandungannya masih delapan bulan.

Dari informasi yang dihimpun, saat ini Alendra memiliki berat badan 7,3 kilogram dan tinggi 74 sentimeter, sedangkan Alendri berat badan 6,4 kilogram dan tinggi 67 sentimeter. Sementara ketika dilahirkan, Alendra memiliki berat badan 1,8 kilogram dan tinggi 43 sentimeter, Alendri berat badan 1,8 kilogram dan tinggi 44 sentimeter.

"Hari ini kami mengunjungi Ibu Jamilah yang anak kembarnya bernama Alendra dan Alendri menderita stunting. Kami menyerahkan bantuan," kata Danposramil Purabaya Peltu Kosasih kepada sukabumiupdate.com, Minggu, 2 Oktober 2022.

Menurut Kosasih, aksi sosial ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian TNI terhadap masalah di masyarakat. Adapun bantuan yang diserahkan adalah kebutuhan pokok seperti bubur, susu, dan vitamin. "Bantuannya mungkin tidak seberapa, tapi setidaknya ini bentuk kepedulian kami, apalagi Ibu Jamilah statusnya janda (cerai)," kata dia.

Kosasih mengatakan kegiatan ini dilakukan di seluruh pelosok Indonesia, menyusul ditetapkannya Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman sebagai Bapak Asuh Stunting oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

"Beliau (KSAD) kemudian menginstruksikan seluruh jajarannya untuk bergerak mendukung upaya pemerintah dalam menekan peningkatan angka stunting," ujarnya.

"Kondisi anak kembar ini alhamduliah sehat dan tiap bulan ada perkembangan, pertumbuhan tinggi, maupun berat badan. Sejak lahir pun sudah dipantau oleh tim gizi serta bidan Puskesmas Purabaya. Kami mengunjungi rumahnya bersama tim kesehatan," kata Kosasih.

Kepala Puskesmas Purabaya Sudira Efendi menyatakan kondisi terakhir Alendra sudah tidak dalam status stunting sejak September 2022, sedangkan Alendri hingga kini masih stunting. Sudira meyebut ada rumus-rumus yang digunakan dalam penentuan status ini. "Alendri masih (stunting). September Alendra sudah tidak," katanya.

Sudira mengatakan Alendra dan Alendri sudah masuk dalam data ektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) dan dalam pemantauan tim Tenaga Pelayanan Gizi (TPG) serta posyandu.

Baca Juga :

Mengutip penjelasan www.alodokter.com, stunting pada anak merupakan kondisi gagal tumbuh yang diakibatkan oleh kekurangan gizi kronis. Stunting pada anak jangan dianggap sepele. Jika tidak diatasi, kondisi ini dapat mengganggu perkembangan otak serta menurunkan kemampuan mental dan tingkat kecerdasan anak.

Anak dikatakan mengalami stunting jika memiliki tinggi badan yang lebih pendek daripada anak lain seusianya, atau tinggi badan anak berada di bawah standar kurva pertumbuhan yang dibuat oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Editor : Oksa Bachtiar Camsyah

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI