Sukabumi Update

Novian Abdurahman Tantang Pemuda Perbaiki Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Tidak bisa dipungkiri jika demokrasi memberikan kebebasan bagi siapa saja untuk andil melakukan perubahan kehidupan berbangsa dan bernegara ke arah lebih baik.

Presiden RI, Ir. Soekarno mengatakan, beri aku seribu orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya, atau beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncang dunia. Bung Karno seolah berpesan, anak muda adalah makhluk dengan semangat juang berkobar. Ia juga mengapresiasi pemuda agar teralokasi dalam rezim yang baik. Intinya, pemuda adalah agent of change dalam berbagai asfek kehidupan.

Novian Abdurahman, tokoh muda Sukabumi, menganggap penting semangat kebangsaan digugah melalui pendidikan politik kaum muda, terlebih pada era model pemilihan pemimpin secara langsung seperti saat ini.

Menurutnya, kaum muda berperan penting sebagai jembatan edukasi ke masyarakat. "Peran yang saya maksud adalah pendidikan politik dan penyaringan, pendidikan politik untuk tidak mudah terjebak politik uang,” imbuh Novian kepada sukabumiupdate.com, Minggu (8/1).

Menurutnya, banyak kepala daerah yang buruk dan tidak memiliki visi ketika menjadi bupati atau walikota, dan hal tersebut sangat ia sayangkan. “Ini tugas pemuda memberi pencerahan kepada masyarakat, mana pemimpin baik dan mana yang buruk,” jelas Novian lebih jauh.

Ditambahkan Novian, pemuda memiliki peran penting menghadirkan pemimpin berkualitas yang menjamin keberhasilan pembangunan di daerahnya, contohnya di Sukabumi,” terangnya.

Namun, Novian mewanti-wanti, agar pemuda jangan mudah tergoda terjun ke dalam politik praktis, yaitu mereka yang beraksi berdasarkan kepentingan uang atau pemodal sesat. “Pemuda harus idealis, karena itu lah ia dinamakan pemuda. Contoh, Gerakan 65 dan 98 membuktikan, pemuda bisa membuat perubahan. Perubahan itu butuh waktu, makanya butuh 33 tahun dari tahun 1965 ke 1998,” ungkapnya.

Terkait sikap apatis dan kemalasan sebagian pemuda terjun berpolitik, Novian mengembalikan pada visi dan intelektualitas pemuda yang bersangkutan. Ia menyarankan, pemuda yang ingin terjun berpolitik, sebaiknya melalui organisasi kemasyarakatan (ormas), kepemudaan, atau Islam.

Novian mengingatkan, pemuda juga jangan alergi politik, berpolitiklah demi kemajuan daerah. “Misal, kalau pemilihan kepala daerah Sukabumi dinilai tidak berhasil melahirkan pemimpin yang baik, maka salahkan kaum mudanya. Di Sukabumi gap pendidikan pasti tinggi. Padahal kualitas pendidikan suatu daerah, berkaitan langsung dengan kualitas pemimpinnya,” pungkas Novian.

Editor : Administrator

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI