Sukabumi Update

Warga Ciambar Kabupaten Sukabumi Harus Bayar Ongkos Ojek 50 Persen Lebih Mahal

SUKABUMIUPDATE.com - Ambruknya jembatan penghubung dua kecamatan di Kampung Babakanpendeuy RT 01/01, Desa  Bojongkokosan, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Selasa (24/1) lalu, berakibat naiknya biaya transportasi yang harus dikeluarkan warga Kecamatan Ciambar.

Warga kecamatan hasil pemekaran dari Kecamatan Nagrak tersebut, sebagian besar memang menggunakan jasa transportasi ojek, terutama para pekerja di luar daerah dan buruh pabrik yang biasa pulang malam hari. Ambruknya jembatan penghubung tersebut tentu membuat warga harus mengeluarkan kocek lebih dalam. Kenaikan ongkos ojek bervariatif, namun rata-rata naik sekitar 40-50 persen dari biasanya.

BACA JUGA:

Cerita Terlewatkan Sebelum Jembatan Penghubung Parungkuda-Ciambar Kabupaten Sukabumi Ambruk

Aksi Heroik Silvia Saat Jembatan Penghubung Parungkuda-Ciambar Kabupaten Sukabumi Ambruk

Jembatan Putus, 6000 KK di Ciambar Kabupaten Sukabumi Sulit Akses

Hal tersebut dikemukakan Ahmad Buhil (48) salah seorang warga Kampung Babakanpeundeuy. "Sekarang kan jalannya harus memutar lewat jalan alternatif. Jadi ya ongkos ojek juga naik dengan sendirinya."

Ditambahkan Buhil, untuk mencapai Kampung Pasirangin, biasaya dikenai tarif Rp30 ribu, tapi saat ini bisa Rp40-Rp50 ribu. "Kita sebenarnya enggak narget harus 50 ribu Rupiah, ya tergantung kesadaran dan kesepakatan dengan penumpang aja," pungkas Ketua Ojek Ciambar tersebut kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (28/1) malam.

Sekadar informasi, sedikitnya ada sekitar 1.500 orang warga Kecamatan Ciambar bekerja sebagai buruh pabrik di wilayah Kecamatan Parungkuda dan Cicurug.

Editor : Administrator

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI