Sukabumi Update

Gadis Yatim Piatu Asal Warungkiara Kabupaten Sukabumi Putus Sekolah Karena Sakit

SUKABUMIUPDATE.com - Malang tak dapat dihalang, derita tak bisa diduga. Begitulah nasib Siti Maisaroh (19), warga Kampung Ciherang, RT 03/08, Desa Girijaya, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi. Badannya kaku seperti robot, sehingga membuatnya harus kehilangan impian menggapai cita-cita.

Musibah berawal ketika Siti yang masih duduk di kelas VIII salah satu madrasah tsanawiyah (MTS) terjatuh saat mengikuti latihan Pasikibraka di sekolahnya. Tiba-tiba tubuhnya terasa sakit, hingga kemudian tidak mampu lagi untuk digerakkan. Jika pun dipaksa, akan semakin bertambah rasa sakit yang dirasakannya.

Anak yatim piatu yang kini diasuh oleh orang tua angkatnya itu pun akhirnya dibawa ke dokter. Kesimpulan tim medis, memvonis Siti mengidap penyakit radang tulang. "Rasanya sakit dan linu kalau digerakan. Dulu saya hidup normal, tapi setelah jatuh saja jadi begini," ujar Siti Maisaroh yang ditemui sukabumiupdate.com, di rumahnya, Senin (30/1).

BACA JUGA:

Pemkot Sukabumi Bisa Bantu Lansia Miskin di Gang Samsi, Ini Syaratnya

Di Gubuk Ini, Kakek 75 Tahun Warga Gang Samsi Kota Sukabumi Menanti Seorang Diri

Derita TKW Asal Kebon Pedes Kabupaten Sukabumi, Harta Habis Untuk Sembuhkan Gangguan Mental

Dengan kondisi badan kaku dan sulit untuk digerakkan kecuali melangkah kecil, pada gilirannya telah memaksa Siti untuk berhenti sekolah. “Gimana mau belajar, melirik saja badan harus ikut berputar,” tuturnya lirih.

Siti berharap ada yang bisa membantunya untuk sembuh dari penyakit ini. “Saya ingin sekolah, saya ingin belajar dan menjadi seorang guru,” si gadis malang bertutur penuh harap.

Menurut ayah angkat Siti, dokter sudah menyarakan untuk ikut terapi, namun sayangnya terbentur masalah biaya. “Dokter menyarankan Siti ditangani medis dan terapi. Tapi kami tidak punya uang banyak untuk melakukan pengobatan Siti,” ungkap Sapri (50).

Di Gubuk Kecil, Pasangan Lansia Miskin di Ciracap Kabupaten Sukabumi Hidup dari Belas Kasihan

18 Tahun Hidup dengan Hydrochepalus, Ini Kondisi Pemuda Cisarua Sukaraja Kabupaten Sukabumi

Gagal Umrah, Sepasang Lansia Babakanjampang Kota Sukabumi Hidup Dalam Kerak Kemiskinan

Keseharian Sapri memang hanya seorang buruh serabutan, itu pun penghasilannya hanya cukup untuk makan sehari-hari. Apatah lagi untuk mengobati Siti, bahkan untuk makan pun kerap kali kurang, terlebih anak angkatnya itu tidak memiliki program jaminan kesehatan apapun.

“Kalau ada uang saya bawa ke tukang pijat, saya juga ingin Siti sembuh,” pungkas Sapri yang berharap pemerintah bisa membantu mencarikan solusi untuk gadis itu.

Editor : Administrator

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI