Sukabumi Update

(Part 3) Menggali Sejarah Hiroshima 2 di Desa Tegalpanjang Cireunghas Kabupaten Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Ini adalah bagian akhir dari cerita tentang keberadaan situs sejarah pra Kemerdekaan Indonesia yang berada di Desa Tegalpanjang, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi. Cerita ini dikisahkan oleh seorang pegiat sejarah Sukabumi, Irman Firmansyah kepada sukabumiupdate.com.

Lahan seluas dua hektar yang dijadikan markas militer tentara Jepang, Kota Hiroshima 2, setelah kembali diambil alih Tentara Republik dari cengkraman Belanda dan sekutunya. Tahun 1952, saat Bung Karno ke Sukabumi, tanah ini akhirnya disahkan sebagai milik masyarakat yang melakukan klaim.

Puing-puingnya dihancurkan dalam proses yang panjang karena kokohnya bangunan. Tidak hanya itu, sempat ditimpa oleh palu dengan bobot lima kilogram, namun tetap sulit. Padahal, menurut Irman, sampai akhir 1970-an masih terdapat sisa turbin dan piano di bangunan tersebut.

BACA JUGA:

(Part 1) Menggali Sejarah Hiroshima 2 di Desa Tegalpanjang Cireunghas Kabupaten Sukabumi

(Part 2) Menggali Sejarah Hiroshima 2 di Desa Tegalpanjang Cireunghas Kabupaten Sukabumi

“Sayangnya turbin raib dan piano kawatnya diambilin serta kayunya dihancurkan untuk dijadikan kayu bakar. Ada isu mengenai adanya harta karun berupa emas di situ sehingga beberapa kali dilakukan penggalian oleh penduduk,” jelas salah satu sosok di balik komunitas Sukabumi Heritage ini.

Konon menurut Irman sempat ada bekas pasukan Jepang yang datang sekitar tahun 1980-an mau meninjau area tersebut namun dilarang penduduk. Penggalian oleh penduduk pun berakhir tak menemukan apapun kecuali peti kosong.

Isu emas Jepang ini memang santer sejak penemuan emas dan permata oleh pasukan Kawilarang di Cigombong Bogor. “Konon emas itu diambil dari warga Belanda, namun faktanya hanya sedikit emas yang bisa dikuasai Jepang mengingat Belanda sudah terlebih dahulu mengapalkan 60 ton emas melalui Pelabuhan Cilacap dan Tanjung Priok ke Afrika Selatan, Amerika Serikat dan Australia,” lanjur Irman.

Sampai sekarang bangunan yang nampak bersisa di kampung Pojok, Desa Tegalpanjang hanya kolam penampungan dan bekas pabrik kina, dengan lubang mirip terowongan yang khas zaman itu. “Sisanya puing sudah jadi pematang sawah, sedangkan di Kampung Bandang hanya kolam penampungan, bekas asrama dan klinik sudah jadi pondasi rumah penduduk, harusnya yang tersisa ini jadi cagar budaya sebelum hancur total,” pungkasnya.

Tamat.

Editor : Administrator

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI