SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi, Jawa Barat mencatat 41 kasus penyebaran demam berdarah dengue (DBD) sepanjang Januari 2017. Walaupun menurun dibandingkan bulan yang sama di tahun 2016, angka ini tetap harus diwaspadai karena tren sebaran DBD meluas di saat musim pancaroba.
“Angka kasus penyebaran penyakit ini paling tinggi saat musim pancaroba, melihat kondisi cuaca saat ini yang tidak dapat di prediksi, kami mengimbau kepada warga untuk waspada gigitan nyamuk aedes aegypti," kata Kepala Pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P) Dinkes, Lulis Delawati,  Rabu (15/2).
Ditambahkan Lulis kepada  sukabumiupdate.com, jika dibanding tahun sebelumnya (2016), kasus DBD Januari 2017 ini mengalami penurunan. Tahun 2016 sebaran dan jumlah kasus DBD di Kota Sukabumi cukup tinggi, bahkan enam pasien meninggal dunia akibat gigitan nyamuk aedes aegypti.
BACA JUGA:
26.893 Warga Jabar Terserang DBD
Cuaca Sedang Tak Tentu, Piala Dunia Dibayangi Risiko Demam Berdarah
Walaupun kasus DBD mengalami penurunan secara kuantitas, upaya antisipasi terus dilakukan, baik penyuluhan dan pembinaan pola hidup bersih dan sehat maupun pengasapan atau fogging.
“Ya termasuk pelaksanaan fogging atau pengasapan di daerah rawan penyebaran penyakit ini atau sarang nyamuk," tambahnya.
Selain itu, Dinkes juga mengimbau kepada masyarakat, agar selalu melaksanakan Gerakan Hidup Bersih dan Sehat (GHBS), rutin menjaga dan memelihara kebersihan dan kesehatan lingkungan.
" Kami juga mengimbau kepada masyarakat jika ada warganya yang diduga terjangkit penyakit DBD untuk segera di bawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat dan jangan sampai telat tertangani medis," tandasnya.
Editor : Administrator