Sukabumi Update

Kisah Tragis Ernawati, dari Surade Kabupaten Sukabumi Hingga Jeruji Besi di Arab Saudi

SUKABUMIUPDATE.com - Bagi keluarga manapun yang hidup pas-pasan, impian memiliki rumah sebagai tempat mendidik dan membesarkan buah hati, tentunya menjadi prioritas. Menjadi pekerja kasar sekalipun dilakoni. Terlebih bekerja di luar negeri dengan janji penghasilan yang menggiurkan.

Tekad punya rumah itulah membuat Ernawati binti Suyud, warga Kampung Cimuncang RT 17/09, Desa Buniwangi, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, nekad berangkat tanpa seizin keluarga dan suami, menjadi Asisten Rumah Tangga (ART) ke Riyadh, Arab Saudi.

Bahkan menurut Kepala Desa Surade, Nugraha, pihaknya tidak pernah mengeluarkan rekomendasi apa pun untuk perlengkapan dokumen Ernawati sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk bekerja di luar negeri. Namun, entah bagaimana caranya, Sopiah dari PT Putra Timur Mandiri (PTM) yang beralamat di Jakarta Timur, bisa memberangkatkan wanita malang itu bekerja di Arab Saudi.

Ibu tiga anak tersebut, sebelum diterbangkan sebagai asisten rumah tangga (ART), sempat mendapatkan pelatihan dan medical check up. Demikian menurut Sopiah yang dihubungi sukabumiupdate.com melelui telepon, Rabu (15/2).

Belum genap dua bulan bekerja, nasib tragis dialami Ernawati. Ia dikabarkan mengalami gangguan jiwa. Ihwal Ernawati mengalami gangguan jiwa, kali pertama di posting di media sosial (medsos) Facebook melalui akun Putri Dumay.

Ibu dari Ernawati, Abtiah kepada sukabumiupdate.com, Rabu, mengungkapkan, sebenarnya anak ketiga dari enam bersaudara itu, untuk kali kedua mengadu nasib di Timur Tengah. Pertama berangkat dengan sponsor yang sama pada 2012 dan kembali tahun 2014. Saat itu usia ernawati baru 16 tahun, dan usia pernikahan dengan Endin suaminya baru berjalan tiga bulan.

“Gaji yang ditawarkan waktu itu sekitar 800 atau 900 ribu Rupiah. Ernawati berangkat mengadu nasib karena ingin memiliki rumah. Tekadnya sudah bulat, dan waktu itu pihak keluarga juga memberinya izin,” Abtiah bertutur.

BACA JUGA:

Ilegal, Kepergian TKW asal Surade Kabupaten Sukabumi ke Arab Saudi

Miris, Video TKW Surade Kabupaten Sukabumi di Ruang Berjeruji Besi Arab Saudi

Ernawati TKW Surade Kabupaten Sukabumi Berangkat Tanpa Izin Keluarga dan Desa

Setelah dua tahun bekerja di Arab Saudi, Ernawati pulang. Namun dalam keadaan kurang sehat. “Dia mengalami ganguan jiwa. Hingga sekarang kami tidak tahu apa penyebabnya. Pihak penyalur PT PTM tidak menjelaskan secara rinci, Ernawati pun harus menjalai perawatan di Rumah Sakit Jiwa, Cilendek Bogor,” tandas wanita sepuh ini sambil mengasuh dua dari tiga anak Ernawati.

Sedangkan kali kedua ini, Abtiah sebenarnya sudah melarang anaknya itu untuk kembali mengadu nasib di negeri petro dolar itu, mengingat anak-anak Ernawati masih kecil dan butuh kasih sayang.

Bahkan Endin, suami Ernawati, tidak mengizinkan isterinya kembali menjadi TKW karena memiliki riwayat kejiwaan yang tak stabil. “Takut kambuh,” ujarnya.

Saat Endin bekerja sebagai buruh tani di luar kampung, waktu itu dimanfaatkan Ernawati pergi tanpa pamit, meninggalkan suami dan anak-anaknya menuju penampungan tenaga kerja milik PT PTM.

“Kami keluarga sempat menghubungi Ernawati ketika masih di penampungan. Tapi dia tetap pada pendiriannya ingin kembali bekerja di luar negeri,” kisah Abtiah lebih jauh.

Endin suami Ernawati menambahkan, istrinya ingin kembali bekerja di Arab Saudi berniat untuk merubah nasib. “Pengen punya rumah sendiri. Sampai sekarang kami masih menumpang di rumah orang tua,” tuturnya.

Sebagai suami yang hanya bekerja serabutan, Endin sadar, ia belum mampu memberi istri dan ketiga anaknya rumah yang layak. “Penghasilan tidak tetap. Kalau ada garapan, baru saya dapat uang. Itu pun tidak besar, kadang hanya 50 ribu Rupiah, terkadang 70 ribu Rupiah. Uang itu hanya cukup buat makan. Tidak bisa menabung, apalagi untuk membeli rumah,” tuturnya.

Endin menyadari, keiinginan Ernawati mengadu nasib di Arab Saudi karena niatnya untuk segera bangkit dari kemiskinan. Namun, apa lacur, sudah dua kali Ernawati berangkat, dua kali pula gagal mencapai impiannya. Endin kini hanya bisa berharap pihak perusahaan dan pemerintah daerah dan Indonesia bisa membantu memulangkan istrinya kembali ke tanah air.

“Saya hanya ingin istri saya segera pulang,” ungkapnya dengan tatapan kosong.

Editor : Administrator

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI