Sukabumi Update

Warga Nanggeleng Kota Sukabumi Jual Air Hujan untuk Minum Rp3 Ribu/Galon

SUKABUMIUPDATE.com - Warga RT 03/07, Perumahan Bumi Pasir Rahayu, Kelurahan Nanggeleng, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, memanfaatkan air hujan untuk kebutuhan air minum. Selain biaya pengolahannya lebih murah, harga jual juga lebih rendah.

“Sebagian besar warga di perumahan ini memanfaatkan olahan air hujan untuk kebutuhan minum,” kata Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Perumahan Bumi Pasir Rahayu, Muhammad Amin pada acara peresmian penggunaan pengolahan air hujan dan reservouir air minum tersebut, Kamis (16/2).

Muhammad Amin mengatakan, ICLEI membantu Rp90 juta untuk instalasi pengelohan air minum tersebut. Pengerjaannya dilakukan secara swadaya oleh masyarakat.

Dana sebesar itu digunakan untuk pembuatan tanki bawah tanah seluas 5x5 meter dengan kedalaman tiga meter. Tanki tersebut mampu menampung sebanyak 62 meter kubik air dan cukup menyuplai selama empat sampai lima bulan untuk kebutuhan air minum warga setempat dan air wudhu untuk jamaah Masjid Al Muhajirin.

“Kualitasnya lebih baik dari Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dan hasil laboratorium sangat layak untuk di konsumsi,” jelasnya.

BACA JUGA:

Perjuangan Warga Girijaya Warungkiara Kabupaten Sukabumi untuk Seember Air Bersih

Warga Cisayang Gegerbitung Kabupaten Sukabumi Krisis Air Bersih, Siapa Peduli?

Saluran Macet, Dua Hari Warga Cicurug Kesulitan Air Bersih

Air minum yang diolah oleh KSM dan Dewan Keamanan Mesjid (DKM) Al Muhajirin Perum Bumi Pasir Rahayu tersebut di jual hanya Rp3 ribu per galon dengan merek Aquarain (Air hujan). Muhammad Amin juga menyatakan, air olahan tersebut suci secara fikih untuk wudlu.

“Karena hasil olahan masih sangat terbatas, hanya 20 galon perhari, baru bisa untuk memenuhi kebutuhan warga perumahan. Selebihnya digunakan untuk wudlu,” ujarnya.

Teknologi pengolahan air hujan ini bantuan dari Internasional Council for Local Environmental Initiatives Indonesia (ICLEI) dan diresmikan oleh Walikota Sukabumi, M. Muraz. Di Kota Sukabumi, ada dua titik pengolahan air minum yang dibantu oleh ICLEI.

Selain di perumahan tersebut, bantuan juga diberikan untuk pengeloaan air minum yang bersumber dari Sungai Cikundul, Kecamatan Baros.

Walikota menyambut baik adanya air olahan tersebut. Unit pengolahan itu merupakan solusi dalam menyediaan air minum di Kota Sukabumi. Sebagai daerah yang memiliki curah hujan tertinggi di Jawa Barat, potensi air hujan begitu besar di daerah tersebut.

Namun selama ini belum termanfaatkan secara maksimal. “Air hujan harus jadi berkah, bukan jadi bencana karena banjir. Kalau dulu ada pemikiran air hujan tidak baik digunakan untuk mencuci pakaian apalagi diminum, kini bahkan bisa langsung diminum,”ujarnya.

Editor : Administrator

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI