Sukabumi Update

Digeledah, Kediaman Istri Terduga Teroris Nanang Kosim di Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com – Tim gabungan Kepolisian Resor (Polres) Sukabumi dan Kepolisian Sektor (Polsek) Kalapanunggal, Kamis (23/3) siang, mendatangi sebuah rumah di Kampung Sukamantri RT 14/06 Desa/Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi.

Petugas mengamankan seorang wanita bercadar istri dari terduga teroris Nanang Kosim yang tewas dalam penyergapan di Banten, beberapa jam sebelumnya.

Selain mengamankan istri Nanang Kosim, polisi juga banyak menyita dokumen yang tersimpan di dalam rumah panggung yang terbuat dari bilik bambu tersebut. Penggeledahan dipimpin langsung Kapolsek Kalapanunggal, AKP Sumidjo ini, dimulai pukul 19.00 WIB dan baru berakhir pukul 21.40 WIB.

Penggeledahan ini juga diikuti oleh jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan aparat dari pemerintah kecamatan dan desa Kalapanunggal, termasuk pengurus RT dan RW. “Ya benar kita mengeledah sebuah rumah di Kalapanunggal yang ditempati oleh istri Nanang Kosim,” jelas Kapolres Sukabumi, AKBP M Ngajib kepada sukabumiupdate.com, Kamis malam, melalui chat Whatsapp.

Perempuan yang sempat dimintai keterangan adalah Anah Nurjanah, istri dari Nanang Kosim. Dari identitas yang diamankan diketahui bahwa Anah lahir di Sukabumi, pada 18 Agustus 1973.

Anah memegang kartu tanda penduduk dengan domisili di Kampung Cadas RT 04/01, Desa Karet, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten. Selain itu ditemukan identitas lainnya atas nama Nanang Qhosim, lahir Banyuwangi 10 Februari 1985 menggunakan KTP jalan TMP Taruna No.01 RT 02/01, Kelurahan Sukaasih, Kecamatan/Kota Tangerang, Banten.

“Istri Nanang kita mintai keterangan di Polsek Kalapanunggal,” lanjut M Ngajib.

BACA JUGA:

Sekda Kabupaten Sukabumi: Perlu Arif Pecahkan Masalah Radikalisme dan Terorisme

Kapolres Sukabumi: Pelajar Terlibat Gerakan Terorisme adalah Warning

Kapolres Sebut Ada Pelajar Sukabumi Terlibat Gerakan Terorisme

Dalam penggeledahan ini ada sejumlah dokumen yang diamankan oleh petugas kepolisian, termasuk fotokopi identitas. Rumah yang ditempati istri Nanang Kosim ini langsung di-police line.

Informasi yang dikutip dari Tempo.co, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia Brigadir Jenderal Rikwanto membeberkan peran Nanang Kosim, terduga teroris yang tewas dalam penangkapan di Ciwandan, Banten, Kamis, (23/3), pukul 12.00 WIB.

Rikwanto mengatakan Nanang pernah mengikuti pertemuan Anshor Daulah di Batu, Malang, Jawa Timur, pada 20-25 November 2015.

“Nanang sebagai pengajar teknik persenjataan,” kata Rikwanto melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, (23/3). Nanang, kata Rikwanto, juga berperan dalam perencanaan pelatihan militer di Halmahera, sebagai basis pelatihan militer kelompok Anshor Daulah menggantikan Poso dan pembelian senjata M16 untuk kelompok tersebut sejak 2015.

Selain itu, Rikwanto menyebutkan Nanang menyembunyikan Abu Asybal dalam pelarian pasca-serangan Bom Thamrin pada 2016. Bersama Fajrun, kata dia, Nanang juga melakukan latihan pembuatan bom di Gorontalo pada 2016. “Ia juga mengetahui dan menyembunyikan Andi Bakso, pelaku bom gereja di Samarinda,” ujar Rikwanto.

Sebelumnya, Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap empat terduga teroris di wilayah Banten, pukul 12.00 WIB. Rikwanto mengatakan tim menyita satu barang bukti berupa sebuah pistol dalam penyergapan tersebut. Abdul Madjid, rekan semobil Nanang, mengalami luka tembak di bagian tangan.

Kepolisian juga menangkap Achmad Supriyanto dan Icuk Pamulang, rekan Nanang dan Madjid, pada mobil terpisah. Menurut Rikwanto, keduanya menyerah saat dihadang kepolisian. “Sehingga dapat langsung ditangkap,” katanya.

Editor : Administrator

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI