Sukabumi Update

HCpunk Sukabumi, dari Food not Bomb hingga Pesan Jangan Bikin Ulah

SUKABUMIUPDATE.com - Hardcore (HC) punk merupakan sub-genre punk rock yang berasal dari Amerika Utara dan United Kingdom (UK) pada akhir 1970-an. HC sendiri, sudah eksis di Indonesia semenjak akhir 1980an.

Fenomena ini menyebabkan sebagian punk mulai melahirkan scene-scene HCpunk. Sehingga hardcore di Indonesia, kental dengan warna punk.

Menurut Ahfar Ahmad, salah seorang HCpunk Sukabumi, HCpunk sejatinya sebuah gerakan yang muncul akibat maraknya tindak ketidakadilan dan kekacauan sosial.

“Tapi tidak semua sepemikiran. Banyak orang berpikir HCpunk itu komunitas atau aliran musik, padahal musik hanya bentuk protes saja. Dengan musik, mempermudah menyampaikan protes,” jelasn lelaki kelahiran 1982 itu, kepada sukabumiupdate.com, Selasa (6/5).

BACA JUGA: Asa Neneng Ketjeh untuk Musik Underground Sukabumi

Ahfar, ayah dari tiga anak itu mengaku, mengenal dan masuk HCpunk sejak 1998. Hanya saja waktu itu sebatas ikut-ikutan, dan menilai HCpunk sebatas aliran musik saja.

“Seiring berjalannya waktu, saya memperdalam apa yang sedang saya jalani, hingga saya memahami, HCpunk lebih dari sekadar aliran musik. Ini pilihan hidup,” kata Ahfar lebih jauh.

Ditambahkannya, kelebihan memilih HCpunk, ia memiliki banyak teman, yang satu pemikiran dengannya. "Enaknya banyak, kita jadi punya teman luas. Global network friendship,” katanya.

BACA JUGA: Memotret Perjalanan Musik Cadas di Kota Nayor Kabupaten Sukabumi

“Kalau gak enaknya, gak ada. Cuma masyarakat masih memandang kami sebelah mata, dianggap pengacau. Tapi sudah biasa, karena mereka belum memahami apa yang kita jalani,” jelas warga Jalan/Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi ini.

Lebih jauh ia mengaku, pada awalnya kecintaan dirinya terhadap HCpunk sangat ditentang kedua orangtuanya. "Maklum, semua orang tua menginginkan anaknya meraih yang terbaik, dan memiliki sudut pandang berbeda terhadap HCpunk."

BACA JUGA: Macro Phone Sukabumi, Hunting and Sharing

“Wajar saja sih, penampilan bertatto, piercing, atau dinilai nyeleneh, membuat orang tua memandang buruk HCpunk. Tapi saya tetap pada pendirian, bukan keras kepala, tapi this my way," tandasnya. 

Namun begitu, Afhar mengingatkan pentingnya hormat kepada orang tua. "Sopan santun juga harus di jaga, karena kita juga bukan pembangkang.”

Karenanya, ia juga tetap memberikan edukasi kepada ketiga anaknya yang masih kecil, agar tidak mempunyai pandangan buruk. Harapan Afhar, jika sudah besar nanti ketiga anaknya mampu memilah dan memilih.

BACA JUGA: Kompas, Bukti Kaum Pria Sukabumi Punya Nyali untuk Merantau

Bicara tongkrongan dan aktivitas lain, menurut Afhar, HCpunk Sukabumi kerap berkumpul di Greenwall Street, Jalan Ciwangi, atau seberang Studio Photo Lee Ming.

“Sekarang belum ada kegiatan khusus, paling kumpul biasa. Dulu sering mengadakan food not bomb atau memberi makanan gratis. Karena beberapa sudah berkeluarga dan bekerja, jadi sekarang sudah jarang, karena mempunyai kesibukan masing-masing,” jelas Ahfar.

Namun untuk Bulan Ramadhan ini, tambah Afhar, HCpunk Sukabumi berencana menggelar buka bersama pada 17 Juni. Acara juga akan diisi dengan bagi-bagi takjil gratis, sablon gratis, food not bomb, dan banyak kegiatan lainnya.

“Pesan saya untuk anak-anak HCpunk, tetap semangat, jalani apa yang harus di jalani, gak usah bikin ulah macem-macem. Tetep movement semampu kalian,” pungkas Ahfar.

Editor : Administrator

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI